Bank Bukopin Dorong Pertumbuhan Layanan Fintech
A
A
A
SURABAYA - Financial Technologi (Fintech) kini makin menjamur di Indonesia. Salah satu sektor yang diprediksi tergerus dari bisnis baru ini adalah perbankan. Tak mau ketinggalan, PT Bank Bukopin Tbk saat ini menggarap layanan fintech.
Bersama Kibar Kreasi Indonesia, Bukopin membangun BNV Labs, semacam inkubator yang khusus menggarap startup fintech. Kibar Kreasi Indonesia adalah startup teknologi digital asal Indonesia yang telah menginkubasi lebih dari 150 perusahaan di Silicon Valley, Amerika Serikat.
“Jika tidak mengikuti perkembangan zaman, kami akan ketinggalan. Sekarang semua inginnya serba mudah dan cepat. Nah, layanan fintech akan mempermudah semuanya,” kata Direktur Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi Bank Bukopin, Adhi Brahmantya saat acara Geekfest 2017, Sabtu (20/5/2017).
BNV Labs berfungsi membentuk ekosistem digital di bidang keuangan. Tidak hanya melakukan investasi seperti halnya capital venture, BNV Labs juga mencari startup potensial, membimbing, hingga mempertemukan mereka dengan pelaku industri yang sudah ada.
Lebih singkatnya, BNV Labs akan beroperasi selayaknya Kibar yang melahirkan startup-startup baru di Indonesia. Hanya saja, BNV Labs fokus pada layanan fintech. “Anak-anak yang tergabung dalam BNV Labs ini usianya dibawah 35 tahun,” ujar Adhi.
Bank Indonesia (BI) mencatat, terdapat potensi permintaan pendanaan dalam negeri hingga Rp1.600 triliun. Namun, hanya 36% penduduk Indonesia yang memiliki akses ke perbankan. Disisi lain, pengguna gawai di Tanah Air mencapai 170 juta. Sehingga ada potensi yang cukup besar bagi perkembangan fintech.
“Tahun ini kami akan dirikan co-working di 10 kota di Indonesia. Co-working ini bagian dari BNV Labs. Kesepuluh kota itu diantaranya di Surabaya, Malang, Yogyakarta dan Makassar,” pungkas Adhy.
Bersama Kibar Kreasi Indonesia, Bukopin membangun BNV Labs, semacam inkubator yang khusus menggarap startup fintech. Kibar Kreasi Indonesia adalah startup teknologi digital asal Indonesia yang telah menginkubasi lebih dari 150 perusahaan di Silicon Valley, Amerika Serikat.
“Jika tidak mengikuti perkembangan zaman, kami akan ketinggalan. Sekarang semua inginnya serba mudah dan cepat. Nah, layanan fintech akan mempermudah semuanya,” kata Direktur Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi Bank Bukopin, Adhi Brahmantya saat acara Geekfest 2017, Sabtu (20/5/2017).
BNV Labs berfungsi membentuk ekosistem digital di bidang keuangan. Tidak hanya melakukan investasi seperti halnya capital venture, BNV Labs juga mencari startup potensial, membimbing, hingga mempertemukan mereka dengan pelaku industri yang sudah ada.
Lebih singkatnya, BNV Labs akan beroperasi selayaknya Kibar yang melahirkan startup-startup baru di Indonesia. Hanya saja, BNV Labs fokus pada layanan fintech. “Anak-anak yang tergabung dalam BNV Labs ini usianya dibawah 35 tahun,” ujar Adhi.
Bank Indonesia (BI) mencatat, terdapat potensi permintaan pendanaan dalam negeri hingga Rp1.600 triliun. Namun, hanya 36% penduduk Indonesia yang memiliki akses ke perbankan. Disisi lain, pengguna gawai di Tanah Air mencapai 170 juta. Sehingga ada potensi yang cukup besar bagi perkembangan fintech.
“Tahun ini kami akan dirikan co-working di 10 kota di Indonesia. Co-working ini bagian dari BNV Labs. Kesepuluh kota itu diantaranya di Surabaya, Malang, Yogyakarta dan Makassar,” pungkas Adhy.
(ven)