Pemerintah Nyatakan Siap Antisipasi Angkutan Mudik Idul Fitri
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah menyatakan siap mengantisipasi angkutan mudik Idul Fitri tahun ini. Antisipasi dilakukan meliputi semua sektor angkutan seperti, angkutan darat, laut, udara maupun kereta api. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, berdasarkan rapat koordinasi terakhir semua sektor akan diberdayakan.
"Kami sudah melakukan pengecekan semuanya. Di sini ada Kementerian Perhubungan, Kominfo, Kementerian PUPR serta Korlantas. Antisipasi dilakukan mulai dari kesiapan jalan, pelabuhan, bandara serta fasilitas lain bagi para pemudik. Semuanya diberdayakan," ujarnya di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (23/5/2017).
Hadir dalam pertemuan tersebut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, Staf Ahli Menteri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Adang Saf Ahmad serta Kakorlantas Inspektur Jenderal Polisi Royke Lumowa.
Luhut menjelaskan dari sisi angkutan lalu lintas, Kepolisian melalui Korps Lalu Lintas akan mengambil peran mengkoordinasikan titik-titik kemacetan di jalan raya yang akan dilalui para pemudik.
Sedangkan Kementerian Perhubungan akan memantau fasilitas angkutan yang akan dilalui pemudik. Misalnya kesiapan pelabuhan, terminal, bandara serta stasiun kereta api. Sedangkan Kementerian Kominfo akan memantau pergerakan penumpang berdasarkan melalui BTS.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya akan memantau persiapan dari semua moda angkutan yang akan dilalui pemudik. Selanjutnya, Korlantas Polri akan terjun langsung ke lapangan. Adapun, terkait dengan koordinasi teknis bersama Kementerian PUPR berkaitan dengan kondisi jalur exit tol, baik yang telah dioperasikan maupun yang difungsikan.
"Saya sudah mengecek pekerjaan jalan tol. Seluruhnya sudah dalam perbaikan. Adapun sejumlah jalur juga akan difungsikan meski belum seluruhnya selesai," ucapnya.
Menhub Budi Karya juga mengimbau pemudik untuk tidak menggunakan angkutan sepeda motor. "Makanya kami siapkan mudik gratis orang dengan kuota 208.000 orang. Ada juga angkutan mudik motor gratis dengan jumlah kuota sebanyak 48.000 motor. Semuanya gratis," kata dia.
Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara mengatakan, pihaknya melalui koordinasi bersama operator seluler akan menambah sebanyak 300 BTS yang akan memantau titik-titik kemacetan.
"Selain itu, kami akan membuat suatu aplikasi mudik yang mana masyarakat pemudik bisa memantau jalur-jalur mudik maupun fasilitas yang akan dilaluinya," ungkap dia.
Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pemudik tahun ini mencapai angka 19,04 juta orang atau meningkat 5% dibanding tahun lalu sebanyak 18,16 juta jiwa. Pengguna moda udara atau pesawat diprediksi masih yang terbesar dimanfaatkan pemudik sebagai moda angkutan lebaran dengan jumlah 5,40 juta penumpang.
Selanjutnya moda kereta api sebanyak 4,37 juta penumpang, moda transportasi jalan (bus) sebanyak 4,32 juta penumpang, moda kapal penyebrangan sebanyak 3,98 juta penumpang serta moda angkutan laut sebanyak 0,96 juta penumpang.
Pemerintah juga memprediksi puncak angkutan mudik Idul Fitri akan jatuh pada tanggal 23 Juni 2017. Namun bisa lebih maju jika THR yang diterima oleh para pekerja lebih awal.
"Kami sudah melakukan pengecekan semuanya. Di sini ada Kementerian Perhubungan, Kominfo, Kementerian PUPR serta Korlantas. Antisipasi dilakukan mulai dari kesiapan jalan, pelabuhan, bandara serta fasilitas lain bagi para pemudik. Semuanya diberdayakan," ujarnya di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (23/5/2017).
Hadir dalam pertemuan tersebut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, Staf Ahli Menteri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Adang Saf Ahmad serta Kakorlantas Inspektur Jenderal Polisi Royke Lumowa.
Luhut menjelaskan dari sisi angkutan lalu lintas, Kepolisian melalui Korps Lalu Lintas akan mengambil peran mengkoordinasikan titik-titik kemacetan di jalan raya yang akan dilalui para pemudik.
Sedangkan Kementerian Perhubungan akan memantau fasilitas angkutan yang akan dilalui pemudik. Misalnya kesiapan pelabuhan, terminal, bandara serta stasiun kereta api. Sedangkan Kementerian Kominfo akan memantau pergerakan penumpang berdasarkan melalui BTS.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya akan memantau persiapan dari semua moda angkutan yang akan dilalui pemudik. Selanjutnya, Korlantas Polri akan terjun langsung ke lapangan. Adapun, terkait dengan koordinasi teknis bersama Kementerian PUPR berkaitan dengan kondisi jalur exit tol, baik yang telah dioperasikan maupun yang difungsikan.
"Saya sudah mengecek pekerjaan jalan tol. Seluruhnya sudah dalam perbaikan. Adapun sejumlah jalur juga akan difungsikan meski belum seluruhnya selesai," ucapnya.
Menhub Budi Karya juga mengimbau pemudik untuk tidak menggunakan angkutan sepeda motor. "Makanya kami siapkan mudik gratis orang dengan kuota 208.000 orang. Ada juga angkutan mudik motor gratis dengan jumlah kuota sebanyak 48.000 motor. Semuanya gratis," kata dia.
Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara mengatakan, pihaknya melalui koordinasi bersama operator seluler akan menambah sebanyak 300 BTS yang akan memantau titik-titik kemacetan.
"Selain itu, kami akan membuat suatu aplikasi mudik yang mana masyarakat pemudik bisa memantau jalur-jalur mudik maupun fasilitas yang akan dilaluinya," ungkap dia.
Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pemudik tahun ini mencapai angka 19,04 juta orang atau meningkat 5% dibanding tahun lalu sebanyak 18,16 juta jiwa. Pengguna moda udara atau pesawat diprediksi masih yang terbesar dimanfaatkan pemudik sebagai moda angkutan lebaran dengan jumlah 5,40 juta penumpang.
Selanjutnya moda kereta api sebanyak 4,37 juta penumpang, moda transportasi jalan (bus) sebanyak 4,32 juta penumpang, moda kapal penyebrangan sebanyak 3,98 juta penumpang serta moda angkutan laut sebanyak 0,96 juta penumpang.
Pemerintah juga memprediksi puncak angkutan mudik Idul Fitri akan jatuh pada tanggal 23 Juni 2017. Namun bisa lebih maju jika THR yang diterima oleh para pekerja lebih awal.
(ven)