Bank Mantap Tingkatkan Porsi Dana Murah
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) pada tahun ini akan mengembangkan dana pihak ketiga (DPK) yang difokuskan pada peningkatan dana murah (CASA) yang bersumber dari tabungan pensiunan.
Perseroan pun menargetkan DPK dapat mencapai Rp7,5 triliun hingga akhir 2017, dengan porsi CASA sebesar Rp1,2 triliun atau sekitar 16% dari total DPK. Sementara, hingga Maret 2017, total himpunan DPK perseroan mencapai Rp7 triliun dengan komposisi terbesar yaitu deposito yang mencapai hampir Rp6 triliun dan sisanya nondeposito.
"Peningkatan kualitas DPK dengan meningkatkan volume CASA dan diversifikasi portofolio dengan menurunkan rasio deposan inti dan meningkatkan portofolio nasabah ritel," kata Direktur Utama Bank Mantap Josephus K Triprakoso di Jakarta, Senin (29/5/2017).
Sesuai rencana bisnis perseroan hingga 2021, pertumbuhan kredit didorong dari pertumbuhan kredit pensiun dengan target sebesar Rp26 triliun. Portofolio utama di segmen pensiunan sebesar 80% dan ekspansi terbatas di segmen mikro dan ritel sebesar 20%,
Sementara itu, Bank yang berkantor pusat di Denpasar tersebut berencana menjadi bank fokus pensiunan dengan nilai aset sebesar Rp42,8 triliun dan modal inti sebesar Rp5,1 triliun pada 2021.
Adapun komposisi Capital Adequacy Ratio (CAR) pada tahun ini juga ditargetkan dapat mencapai 21,25%. Penambahan modal untuk mendukung CAR dilakukan pada 2017, 2018, dan 2020 melalui right issu dan Initial Public Offering (IPO).
Perseroan pun menargetkan DPK dapat mencapai Rp7,5 triliun hingga akhir 2017, dengan porsi CASA sebesar Rp1,2 triliun atau sekitar 16% dari total DPK. Sementara, hingga Maret 2017, total himpunan DPK perseroan mencapai Rp7 triliun dengan komposisi terbesar yaitu deposito yang mencapai hampir Rp6 triliun dan sisanya nondeposito.
"Peningkatan kualitas DPK dengan meningkatkan volume CASA dan diversifikasi portofolio dengan menurunkan rasio deposan inti dan meningkatkan portofolio nasabah ritel," kata Direktur Utama Bank Mantap Josephus K Triprakoso di Jakarta, Senin (29/5/2017).
Sesuai rencana bisnis perseroan hingga 2021, pertumbuhan kredit didorong dari pertumbuhan kredit pensiun dengan target sebesar Rp26 triliun. Portofolio utama di segmen pensiunan sebesar 80% dan ekspansi terbatas di segmen mikro dan ritel sebesar 20%,
Sementara itu, Bank yang berkantor pusat di Denpasar tersebut berencana menjadi bank fokus pensiunan dengan nilai aset sebesar Rp42,8 triliun dan modal inti sebesar Rp5,1 triliun pada 2021.
Adapun komposisi Capital Adequacy Ratio (CAR) pada tahun ini juga ditargetkan dapat mencapai 21,25%. Penambahan modal untuk mendukung CAR dilakukan pada 2017, 2018, dan 2020 melalui right issu dan Initial Public Offering (IPO).
(izz)