Penguatan IHSG Kembali Diuji
A
A
A
JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menguat 0,79% di level 5.738,15 pada 31 Mei 2017. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 5.711,26 dan 5.684,36.
Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 5.751,60 dan 5.765,04. Berdasarkan indikator, MACD masih membentuk pola dead cross di area positif.
Sementara Stochastic dan RSI berada di area netral. Namun demikian, terdapat pola white marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan indeks.
"Dengan demikian, IHSG akan berpeluang menuju ke level resisten di area 5.752 dan 5.765," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (2/6/2017).
Meski terjadi penguatan, namun kenaikan ini masih harus kembali diuji seiring masih rentannya terjadi pembalikan arah melemah jika tidak kuat didukung oleh sentimen yang ada.
Diharapkan sentimen dari kondisi makro global maupun makro dalam negeri dapat memberikan sentimen positif untuk menjaga potensi kenaikan tersebut.
"Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi kenaikan arah menguat tersebut," pungkasnya.
Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 5.751,60 dan 5.765,04. Berdasarkan indikator, MACD masih membentuk pola dead cross di area positif.
Sementara Stochastic dan RSI berada di area netral. Namun demikian, terdapat pola white marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan indeks.
"Dengan demikian, IHSG akan berpeluang menuju ke level resisten di area 5.752 dan 5.765," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (2/6/2017).
Meski terjadi penguatan, namun kenaikan ini masih harus kembali diuji seiring masih rentannya terjadi pembalikan arah melemah jika tidak kuat didukung oleh sentimen yang ada.
Diharapkan sentimen dari kondisi makro global maupun makro dalam negeri dapat memberikan sentimen positif untuk menjaga potensi kenaikan tersebut.
"Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi kenaikan arah menguat tersebut," pungkasnya.
(ven)