BI Siapkan Rp200 Triliun untuk Kebutuhan Idul Fitri
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyiapkan pecahan uang untuk kebutuhan Idul Fitri tahun ini sebesar Rp200 triliun. Persediaan tersebut lebih tinggi dari perkiraan kebutuhan uang kartal saat Idul Fitri sebesar Rp167 triliun.
Deputi Gubernur BI Sugeng mengatakan, persediaan uang pecahan kecil oleh Bank Indonesia meliputi rupiah emisi lama dan emisi baru tahun 2016.
Dari persediaan BI sebesar Rp200 triliun, sekitar Rp70 triliun diantaranya merupakan rupiah emisi 2016 yang dirilis akhir tahun lalu.
"Yang jelas kecukupan uang yang diedarkan BI adalah lebih dari cukup. Stok hampir Rp200 triliun (semua pecahan) dari prediksi Rp167 triliun. Sekitar Rp70 triliun emisi baru dan sisanya masih di pasok emisi yang lama. Tapi semua uang baru, baru dicetak," kata Sugeng di Jakarta, Rabu (7/6/2017).
Dia melanjutkan, untuk penarikan perbankan dari BI dalam melayani penukaran uang pecahan baru selama 29 Mei-5 Juni, tercatat sudah Rp26,50 triliun penarikan atau 15,9% dari total yang disiapkan sekitar Rp167 triliun.
"Angka ini lebih besar dibandingkan periode sama, ini akan terus bertambah hingga puncak minggu ketiga dan empat," ungkapnya. Selain itu, BI juga menyiapkan 45 lokasi penukaran di kantor wilayah BI dan 77 kas titipan di seluruh wilayah Indonesia.
Menurut dia, dari jumlah uang pecahan baru yang sudah ditarik perbankan, sekitar Rp4,5 triliun sudah ditarik ke kas titipan.
Adapun secara keseluruhan, dari penukaran uang seperti di IRTI Monas dan seluruh kantor penukaran dan bersama perbankan sampai saat ini mencapai Rp195 miliar dan ini akan terus berlangsung menjelang Idul Fitri nanti.
Direktur Eksekutif Pengelolaan Uang Indonesia Suhaedi menambahkan, penukaran uang pecahan kecil di Monas dapat dilakukan dengan uang tunai pada mobil kas Bank Indonesia maupun 13 bank umum yang berpartisipasi. Selain itu, penukaran dapat dilakukan pula dengan menggunakan kartu debet, pada delapan bank partisipan.
"Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat melakukan penukaran uang dengan lebih praktis dan aman," ungkapnya.
Selanjutnya, dalam rangka Gerakan Nasional Non Tunai dan mendukung kelancaran kegiatan mudik masyarakat, akan disediakan pula layanan pembelian kartu perdana uang elektronik dari tujuh bank.
"Diharapkan, penggunaan uang elektronik di gerbang tol dapat membantu mempersingkat waktu perjalanan mudik masyarakat," paparnya.
Deputi Gubernur BI Sugeng mengatakan, persediaan uang pecahan kecil oleh Bank Indonesia meliputi rupiah emisi lama dan emisi baru tahun 2016.
Dari persediaan BI sebesar Rp200 triliun, sekitar Rp70 triliun diantaranya merupakan rupiah emisi 2016 yang dirilis akhir tahun lalu.
"Yang jelas kecukupan uang yang diedarkan BI adalah lebih dari cukup. Stok hampir Rp200 triliun (semua pecahan) dari prediksi Rp167 triliun. Sekitar Rp70 triliun emisi baru dan sisanya masih di pasok emisi yang lama. Tapi semua uang baru, baru dicetak," kata Sugeng di Jakarta, Rabu (7/6/2017).
Dia melanjutkan, untuk penarikan perbankan dari BI dalam melayani penukaran uang pecahan baru selama 29 Mei-5 Juni, tercatat sudah Rp26,50 triliun penarikan atau 15,9% dari total yang disiapkan sekitar Rp167 triliun.
"Angka ini lebih besar dibandingkan periode sama, ini akan terus bertambah hingga puncak minggu ketiga dan empat," ungkapnya. Selain itu, BI juga menyiapkan 45 lokasi penukaran di kantor wilayah BI dan 77 kas titipan di seluruh wilayah Indonesia.
Menurut dia, dari jumlah uang pecahan baru yang sudah ditarik perbankan, sekitar Rp4,5 triliun sudah ditarik ke kas titipan.
Adapun secara keseluruhan, dari penukaran uang seperti di IRTI Monas dan seluruh kantor penukaran dan bersama perbankan sampai saat ini mencapai Rp195 miliar dan ini akan terus berlangsung menjelang Idul Fitri nanti.
Direktur Eksekutif Pengelolaan Uang Indonesia Suhaedi menambahkan, penukaran uang pecahan kecil di Monas dapat dilakukan dengan uang tunai pada mobil kas Bank Indonesia maupun 13 bank umum yang berpartisipasi. Selain itu, penukaran dapat dilakukan pula dengan menggunakan kartu debet, pada delapan bank partisipan.
"Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat melakukan penukaran uang dengan lebih praktis dan aman," ungkapnya.
Selanjutnya, dalam rangka Gerakan Nasional Non Tunai dan mendukung kelancaran kegiatan mudik masyarakat, akan disediakan pula layanan pembelian kartu perdana uang elektronik dari tujuh bank.
"Diharapkan, penggunaan uang elektronik di gerbang tol dapat membantu mempersingkat waktu perjalanan mudik masyarakat," paparnya.
(ven)