Tekanan Kenaikan Harga Diperkirakan Meningkat

JAKARTA - Tekanan kenaikan harga diperkirakan sedikit meningkat pada Agustus 2017. Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) pada tiga bulan mendatang sebesar 177 atau naik dari 176,5 pada bulan sebelumnya.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara mengatakan, secara regional peningkatan IEH terjadi di 12 kota dengan kenaikan indeks tertinggi terjadi di Ambon dan Palembang. Sementara tekanan kenaikan harga pada enam bulan mendatang (November 2017) diprediksi melambat dari bulan sebelumnya.

Indeks ekspektasi harga (IEH) enam bulan mendatang turun dari 169 pada bulan sebelumnya menjadi 166,5. "Secara regional, turunnya IEH terjadi di sembilan kota dengan penurunan indeks terbesar terjadi di Samarinda dan Pangkal Pinang," kata Tirta dalam keterangan resmi, Kamis (8/6/2017).

Optimisme konsumen pada Mei 2017 juga terus meningkat. Survei Konsumen Bank Indonesia pada Mei 2017 menunjukan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mencapai 125,9, lebih tinggi dibandingkan 123,7 pada bulan April 2017.

Tirta menuturkan, peningkatan optimisme konsumen bersumber dari keyakinan atas kondisi ekonomi saat ini disertai dengan meningkatnya ekspektasi ke depan.

Menurut komponennya, peningkatan IKK disebabkan oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang naik sebesar 2,9 poin serta Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang naik sebesar 1,5 poin.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan, tekanan kenaikan harga di tingkat pedagang eceran pada Juni 2017 diprediksi meningkat seiring dengan peningkatan permintaan masyarakat selama Ramadan dan hari raya Idul Fitri. "Konsumen juga memperkirakan penjualan eceran pada Juni meningkat," imbuhnya.

Peningkatan optimisme konsumen diindikasi sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat pada bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri. Adapun penjualan pada Septemper 2017 diprediksi melambat.