HT: Sistem Ekonomi Pasar Bebas Ciptakan Kesenjangan Sosial di Indonesia
A
A
A
CIMAHI - Kesenjangan dalam hal kesejahteraan ekonomi masih menjadi persoalan krusial yang terjadi di Indonesia. Hal tersebut, salah satunya disebabkan oleh sistem ekonomi yang menganut ekonomi pasar bebas atau kapitalisme.
Hal itu diungkapkan oleh CEO & Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo saat memberikan sambutannya dalam acara peresmian Kantor DPD Perindo di Jalan Sangkuriang No 78 Kota Cimahi, Jawa Barat, Kamis (15/6/2017).
Menurut HT sapaan khas Hary Tanoesoedibjo, dengan menganut sistem ekonomi pasar bebas maka mekanisme pasar diserahkan kepada pasar. Hal itu menyebabkan yang mapan semakin mapan dan yang terkendala semakin terkendala.
"Sementara penduduk semakin banyak maka ketimpangan kesejahteraan semakin kentara," kata HT.
Dikatakan HT, ketimpangan kesejahteraan ekonomi pun terjadi di negara yang menjadi salah satu contoh yang menganut ekonomi pasar bebas, yakni Amerika Serikat. Hanya saja, di negara tersebut, ketimpangannya tidak terlalu kentara karena negara sudah cukup kuat dan ikut berperan.
"Sementara kita yang jauh tertinggal dari sisi ekonomi negaranya masih jauh, makanya kelihatan sekali jarak sosialnya," terang HT.
Dalam kesempatan itu, HT pun menceritakan pengalamannya saat berkesempatan untuk berbincang dengan Presiden AS Donald Trump tentang pembangunan sumber daya manusia kedepannya. Diakui HT, senada dengan Trump bahwa dirinya pun ingin membangun masyarakat menengah ke bawah agar lebih produktif.
"Artinya bagaimana membangun masyarakat menengah ke bawah ini bisa jadi lebih produktif. Dan Amerika pun saat ini sudah berani keluar dari Trans-Pacific Partnership atau TPP, dan ia pakai untuk kampanyenya di Amerika waktu lalu, dan dia menang. Uniknya lagi di New York, California, Las Vegas di bagian yang banyak orang kayanya, dia kalah telak tapi di bagian Amerika tengah (bagian masyarakat menengah ke bawah) justru dia menang telak," terangnya.
Sementara itu, menanggapi peresmian Kantor DPD Perindo baru di Kota Cimahi, HT menilai pergerakan Perindo di Kota Cimahi cukup baik. Ia pun meminta kepada para pengurus partai yang baru seumur jagung ini agar terus bekerja dan terus turun ke masyarakat.
"Agar partai ini bisa mengakar kuat dan bermanfaat bagi masyarakat," katanya.
Agar semua wilayah dari tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten/kota dapat menjalankan sesuai dengan visi misi partai, diakui HT, dirinya kerap melakukan pemantauan dengan cara berkeliling ke setiap wilayah untuk mengetahui keadaan partai.
"Selain itu, saya juga memanfaatkan program WhatsApp dengan membuat grup dan semua pengurus di tingkat kabupaten kota ada di dalamnya dan laporan selalu masuk, sekarang saya di sini (Cimahi) tapi laporan dari Papua saya juga tahu," tandasnya.
Ketua DPD Perindo Kota Cimahi Asep Taryana menyebutkan, saat ini anggota Partai Perindo yang tercatat di Kota Cimahi ada sekitar 10.500 anggota.
"Anggota itu dari 15 ranting tingkat kelurahan dan dan koordinator tingkat RW ada 320 orang," katanya.
Hal itu diungkapkan oleh CEO & Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo saat memberikan sambutannya dalam acara peresmian Kantor DPD Perindo di Jalan Sangkuriang No 78 Kota Cimahi, Jawa Barat, Kamis (15/6/2017).
Menurut HT sapaan khas Hary Tanoesoedibjo, dengan menganut sistem ekonomi pasar bebas maka mekanisme pasar diserahkan kepada pasar. Hal itu menyebabkan yang mapan semakin mapan dan yang terkendala semakin terkendala.
"Sementara penduduk semakin banyak maka ketimpangan kesejahteraan semakin kentara," kata HT.
Dikatakan HT, ketimpangan kesejahteraan ekonomi pun terjadi di negara yang menjadi salah satu contoh yang menganut ekonomi pasar bebas, yakni Amerika Serikat. Hanya saja, di negara tersebut, ketimpangannya tidak terlalu kentara karena negara sudah cukup kuat dan ikut berperan.
"Sementara kita yang jauh tertinggal dari sisi ekonomi negaranya masih jauh, makanya kelihatan sekali jarak sosialnya," terang HT.
Dalam kesempatan itu, HT pun menceritakan pengalamannya saat berkesempatan untuk berbincang dengan Presiden AS Donald Trump tentang pembangunan sumber daya manusia kedepannya. Diakui HT, senada dengan Trump bahwa dirinya pun ingin membangun masyarakat menengah ke bawah agar lebih produktif.
"Artinya bagaimana membangun masyarakat menengah ke bawah ini bisa jadi lebih produktif. Dan Amerika pun saat ini sudah berani keluar dari Trans-Pacific Partnership atau TPP, dan ia pakai untuk kampanyenya di Amerika waktu lalu, dan dia menang. Uniknya lagi di New York, California, Las Vegas di bagian yang banyak orang kayanya, dia kalah telak tapi di bagian Amerika tengah (bagian masyarakat menengah ke bawah) justru dia menang telak," terangnya.
Sementara itu, menanggapi peresmian Kantor DPD Perindo baru di Kota Cimahi, HT menilai pergerakan Perindo di Kota Cimahi cukup baik. Ia pun meminta kepada para pengurus partai yang baru seumur jagung ini agar terus bekerja dan terus turun ke masyarakat.
"Agar partai ini bisa mengakar kuat dan bermanfaat bagi masyarakat," katanya.
Agar semua wilayah dari tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten/kota dapat menjalankan sesuai dengan visi misi partai, diakui HT, dirinya kerap melakukan pemantauan dengan cara berkeliling ke setiap wilayah untuk mengetahui keadaan partai.
"Selain itu, saya juga memanfaatkan program WhatsApp dengan membuat grup dan semua pengurus di tingkat kabupaten kota ada di dalamnya dan laporan selalu masuk, sekarang saya di sini (Cimahi) tapi laporan dari Papua saya juga tahu," tandasnya.
Ketua DPD Perindo Kota Cimahi Asep Taryana menyebutkan, saat ini anggota Partai Perindo yang tercatat di Kota Cimahi ada sekitar 10.500 anggota.
"Anggota itu dari 15 ranting tingkat kelurahan dan dan koordinator tingkat RW ada 320 orang," katanya.
(ven)