OJK Ingin Satukan Semua Otoritas Dukung Program Fintech
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rahmat Waluyanto mengatakan, saat ini OJK ingin menyatukan semua otoritas dan akademisi industri fintech untuk mendukung program nasional pemerintah dalam merealisasikan financial inclusion.
(Baca Juga: OJK Punya Dua Unit Baru untuk Kembangan Digital Finance)
Hal tersebut untuk memberi akses keuangan terutama ke masyarakat menengah ke bawah, yakni yang berpenghasilan rendah, daerah terpencil. "Ini agar mereka mendapatkan akses sektor perbankan melalui fintech, sekarang juga ada Laku Pandai yang sedang berjalan," kata dia di Jakarta, Jumat (16/6/2017).
OJK melihat bahwa peranan semua pihak yang menyediakan inkubator atau wadah ada di perusahaan jasa keuangan, non-jasa keuangan, bank dan perguruan tinggi.
(Baca Juga: OJK Resmikan Terbentuknya Forum Pakar Fintech)
"Kita mau saling diskusi apa yang bisa dilakukan OJK untuk meluaskan inovasi di Indonesia. Kita bisa menjadi titik singgung uang utama, terutama dengan semua inkubator, agar fintech berkembang di Indonesia. Kemudian nanti disinergikan antara OJK, BI, dan Bekraf untuk mendorong inovasi," ujarnya.
Menurutnya, beberapa hal yang menjadi titik singgung harus dicermati untuk menyempurkan fintech di masa mendatang. Beberapa hal tersebut yakni, apa yang harus dilakukan untuk program inklusi, regulasi tahun depan terkait infrastruktur IT.
"Kemudian perencanaan, pengembangan memajukan fintech, kemudian digital signature, digital IT, programming, pajak, investasi asing, anti money laundring, dan lainnya, ini juga harus kita diskusikan," tutur Rahmat.
(Baca Juga: OJK Punya Dua Unit Baru untuk Kembangan Digital Finance)
Hal tersebut untuk memberi akses keuangan terutama ke masyarakat menengah ke bawah, yakni yang berpenghasilan rendah, daerah terpencil. "Ini agar mereka mendapatkan akses sektor perbankan melalui fintech, sekarang juga ada Laku Pandai yang sedang berjalan," kata dia di Jakarta, Jumat (16/6/2017).
OJK melihat bahwa peranan semua pihak yang menyediakan inkubator atau wadah ada di perusahaan jasa keuangan, non-jasa keuangan, bank dan perguruan tinggi.
(Baca Juga: OJK Resmikan Terbentuknya Forum Pakar Fintech)
"Kita mau saling diskusi apa yang bisa dilakukan OJK untuk meluaskan inovasi di Indonesia. Kita bisa menjadi titik singgung uang utama, terutama dengan semua inkubator, agar fintech berkembang di Indonesia. Kemudian nanti disinergikan antara OJK, BI, dan Bekraf untuk mendorong inovasi," ujarnya.
Menurutnya, beberapa hal yang menjadi titik singgung harus dicermati untuk menyempurkan fintech di masa mendatang. Beberapa hal tersebut yakni, apa yang harus dilakukan untuk program inklusi, regulasi tahun depan terkait infrastruktur IT.
"Kemudian perencanaan, pengembangan memajukan fintech, kemudian digital signature, digital IT, programming, pajak, investasi asing, anti money laundring, dan lainnya, ini juga harus kita diskusikan," tutur Rahmat.
(izz)