Hartadinata Abadi Oversubscribed 5,24 Kali
A
A
A
JAKARTA - PT Hartadinata Abadi Tbk, produsen dan penyedia perhiasan emas terintegrasi, menutup masa penawaran umum (public offering) saham perdana dengan mencatat kelebihan permintaan (oversubscribed) berdasarkan pooling sebesar 5,24 kali.
Pada Jumat (16/6/2017), penjatahan saham Hartadinata telah selesai dilakukan dengan komposisi alokasi 8% kepada para investor internasional dan 92% untuk investor domestik.
Setelah masa penawaran umum dan penjatahan saham, saham Hartadinata direncanakan mulai dicatat di lantai perdagangan BEI pada 21 Juni 2017 mendatang.
"Kami bangga atas kepercayaan investor kepada Hartadinata. Fakta terjadinya oversubscribed permintaan atas saham-saham Hartadinata, menunjukkan adanya korelasi positif antara fundamental perusahaan yang kuat, prospek pertumbuhan laba perusahaan dan potensi pasar sektor industri ini," kata Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto di Jakarta, Jumat (16/6/2017).
Oversubscribed saham Hartadinata didominasi oleh investor institusi seperti lembaga asset manajemen, asuransi dan dana pensiun.
Dalam pelaksanaan IPO ini, Hartadinata memprioritaskan investor long term (jangka panjang) sebagai pembeli saham, sesuai dengan sifat bidang usaha perusahaan, yang merupakan bisnis jangka panjang.
Total saham yang ditawarkan Hartadinata kepada publik sebanyak 1.105.262.400 (satu miliar seratus lima juta dua ratus enam puluh dua ribu empat ratus) lembar saham yang keseluruhannya merupakan saham baru, dengan nilai nominal Rp100 (seratus rupiah) per lembar saham. Jumlah tersebut ekuivalen dengan 24% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor HRTA setelah IPO.
Dengan harga penawaran Rp300 per saham, HRTA menargetkan perolehan dana dari penawaran umum saham perdana sebesar Rp330 miliar, yang rencananya akan digunakan separuhnya untuk membayar pinjaman modal kerja dan sisanya untuk modal kerja dengan rincian 42% untuk pembelian bahan baku, 6% untuk pembelian mesin dan 2% untuk pembentukan dan penerapan aplikasi sistem e-commerce.
"Melalui IPO ini, kami menjadi pionir di industri manufaktur dan perdagangan perhiasan emas dalam hal keterbukaan dan transparansi yang tentunya mendukung tata kelola perusahaan yang baik. Perluasan pasar melalui penambahan jaringan toko perhiasan emas kami yang juga ditawarkan melalui sistem franchise menjadi salah satu strategi andalan perseroan untuk meraih kinerja gemilang," tambahnya.
Dalam pelaksanaan IPO ini, HA telah menunjuk tiga penjamin pelaksana emisi, yaitu Mandiri Sekuritas, MNC Sekuritas, RHB Sekuritas.
Pada Jumat (16/6/2017), penjatahan saham Hartadinata telah selesai dilakukan dengan komposisi alokasi 8% kepada para investor internasional dan 92% untuk investor domestik.
Setelah masa penawaran umum dan penjatahan saham, saham Hartadinata direncanakan mulai dicatat di lantai perdagangan BEI pada 21 Juni 2017 mendatang.
"Kami bangga atas kepercayaan investor kepada Hartadinata. Fakta terjadinya oversubscribed permintaan atas saham-saham Hartadinata, menunjukkan adanya korelasi positif antara fundamental perusahaan yang kuat, prospek pertumbuhan laba perusahaan dan potensi pasar sektor industri ini," kata Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto di Jakarta, Jumat (16/6/2017).
Oversubscribed saham Hartadinata didominasi oleh investor institusi seperti lembaga asset manajemen, asuransi dan dana pensiun.
Dalam pelaksanaan IPO ini, Hartadinata memprioritaskan investor long term (jangka panjang) sebagai pembeli saham, sesuai dengan sifat bidang usaha perusahaan, yang merupakan bisnis jangka panjang.
Total saham yang ditawarkan Hartadinata kepada publik sebanyak 1.105.262.400 (satu miliar seratus lima juta dua ratus enam puluh dua ribu empat ratus) lembar saham yang keseluruhannya merupakan saham baru, dengan nilai nominal Rp100 (seratus rupiah) per lembar saham. Jumlah tersebut ekuivalen dengan 24% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor HRTA setelah IPO.
Dengan harga penawaran Rp300 per saham, HRTA menargetkan perolehan dana dari penawaran umum saham perdana sebesar Rp330 miliar, yang rencananya akan digunakan separuhnya untuk membayar pinjaman modal kerja dan sisanya untuk modal kerja dengan rincian 42% untuk pembelian bahan baku, 6% untuk pembelian mesin dan 2% untuk pembentukan dan penerapan aplikasi sistem e-commerce.
"Melalui IPO ini, kami menjadi pionir di industri manufaktur dan perdagangan perhiasan emas dalam hal keterbukaan dan transparansi yang tentunya mendukung tata kelola perusahaan yang baik. Perluasan pasar melalui penambahan jaringan toko perhiasan emas kami yang juga ditawarkan melalui sistem franchise menjadi salah satu strategi andalan perseroan untuk meraih kinerja gemilang," tambahnya.
Dalam pelaksanaan IPO ini, HA telah menunjuk tiga penjamin pelaksana emisi, yaitu Mandiri Sekuritas, MNC Sekuritas, RHB Sekuritas.
(ven)