Bulog dan PT Suri Nusantara Jaya Pastikan Pasokan Daging Aman
A
A
A
JAKARTA - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, konsumsi daging di Indonesia akan meningkat, dari hari biasa membeli satu kilogram daging, bisa menjadi lima kilogram daging. Masalah ketahanan pasokan menjadi banyak pertanyaan. Bila pasokan terganggu maka harga daging menjadi tidak terkendali.
Untuk menjamin agar pasokan daging aman hingga Idul Fitri, Perum Bulog dan PT Suri Nusantara Jaya bekerja sama mendukung pemenuhan kebutuhan masyarakat atas daging selama Ramadan dan Idul Fitri, sekaligus menjaga stabilisasi harga daging.
Bulog dan PT Suri Nusantara Jaya memastikan pasokan daging aman untuk Idul Fitri, karena ada 30.000 ton daging, dimana hingga hari H-Idul Fitri diperkirakan akan membutuhkan 15.000 ton daging.
CEO PT Suri Nusantara Jaya Diana Dewi mengatakan dengan kerja sama ini ingin memupus anggapan bahwa masyarakat kesulitan mendapatkan daging. Sebagai mitra Bulog, Suri Nusantara Jaya yang merupakan distributor besar memberikan kemudahan kepada pedagang pasar dan masyarakat untuk memperoleh daging.
"Kami sebagai distributor melakukan operasi pasar agar pedagang dan masyarakat bisa membeli dari kami. Banyak teman-teman di pasar yang kesulitan stok daging karena mereka tidak punya storage," katanya kepada SINDOnews, Jakarta, Selasa (20/6/2017).
PT Suri Nusantara Jaya bahkan menjual harga daging sebesar Rp66.000 per kg kepada pedagang pasar, agar mereka mendapat harga yang bisa mereka jual dengan rasional ke masyarakat, seperti yang ditetapkan Bulog sebesar Rp80.000 per kg.
Menurut Diana, sejatinya gejolak harga daging selama ini karena tata niaga daging yang belum adil. Sehingga harga tidak bisa dikontrol. "Dengan adanya Bulog dan kami jadi distributornya, dan semuanya saya harap bisa menyalurkan dengan harga rasional, sehingga harga ke user berkeadilan," katanya.
Sementara itu, Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, pihaknya ingin memberitahukan kepada masyarakat bahwa ketersediaan daging untuk masyarakat Jakarta aman dengan harga yang terjangkau. "Jakarta ini hampir 99% pasokannya dari luar. Untuk itu kalau demand dan suplainya tidak seimbang akan ada gejolak," katanya.
Dengan adanya kerja sama antara Bulog dan PT Suri Nusantara Jaya, Sarman optimistis masalah gejolak harga daging seperti tahun lalu tidak akan terulang. "Apa yang dilakukan PT Suri Nusantara Jaya dan Bulog dalam menjaga pasokan daging turut membantu gerakan stabilisasi harga yang dicanangkan pemerintah," ujarnya.
Untuk menjamin agar pasokan daging aman hingga Idul Fitri, Perum Bulog dan PT Suri Nusantara Jaya bekerja sama mendukung pemenuhan kebutuhan masyarakat atas daging selama Ramadan dan Idul Fitri, sekaligus menjaga stabilisasi harga daging.
Bulog dan PT Suri Nusantara Jaya memastikan pasokan daging aman untuk Idul Fitri, karena ada 30.000 ton daging, dimana hingga hari H-Idul Fitri diperkirakan akan membutuhkan 15.000 ton daging.
CEO PT Suri Nusantara Jaya Diana Dewi mengatakan dengan kerja sama ini ingin memupus anggapan bahwa masyarakat kesulitan mendapatkan daging. Sebagai mitra Bulog, Suri Nusantara Jaya yang merupakan distributor besar memberikan kemudahan kepada pedagang pasar dan masyarakat untuk memperoleh daging.
"Kami sebagai distributor melakukan operasi pasar agar pedagang dan masyarakat bisa membeli dari kami. Banyak teman-teman di pasar yang kesulitan stok daging karena mereka tidak punya storage," katanya kepada SINDOnews, Jakarta, Selasa (20/6/2017).
PT Suri Nusantara Jaya bahkan menjual harga daging sebesar Rp66.000 per kg kepada pedagang pasar, agar mereka mendapat harga yang bisa mereka jual dengan rasional ke masyarakat, seperti yang ditetapkan Bulog sebesar Rp80.000 per kg.
Menurut Diana, sejatinya gejolak harga daging selama ini karena tata niaga daging yang belum adil. Sehingga harga tidak bisa dikontrol. "Dengan adanya Bulog dan kami jadi distributornya, dan semuanya saya harap bisa menyalurkan dengan harga rasional, sehingga harga ke user berkeadilan," katanya.
Sementara itu, Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, pihaknya ingin memberitahukan kepada masyarakat bahwa ketersediaan daging untuk masyarakat Jakarta aman dengan harga yang terjangkau. "Jakarta ini hampir 99% pasokannya dari luar. Untuk itu kalau demand dan suplainya tidak seimbang akan ada gejolak," katanya.
Dengan adanya kerja sama antara Bulog dan PT Suri Nusantara Jaya, Sarman optimistis masalah gejolak harga daging seperti tahun lalu tidak akan terulang. "Apa yang dilakukan PT Suri Nusantara Jaya dan Bulog dalam menjaga pasokan daging turut membantu gerakan stabilisasi harga yang dicanangkan pemerintah," ujarnya.
(ven)