Menteri Rini Akui Banyak RS BUMN Ogah Digabung
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengakui hingga saat ini masih banyak rumah sakit (RS) milik BUMN yang masih enggan untuk digabung, dalam kerangka holding BUMN rumah sakit yang dikoordinasikan oleh PT Pertamedika Indonesia Healthcare Corporation (IHC).
(Baca Juga: Pertamedika IHC Gandeng BUMN Tingkatkan Layanan Kesehatan di Indonesia)
Rumah sakit milik perusahaan pelat merah yang tersebar di seluruh Indonesia mencapai 78 unit. Dia mengungkapkan, alasan BUMN enggan bergabung dalam induk holding BUMN rumah sakit disebabkan karena mereka terbiasa mengelola rumah sakit tersebut sendiri. Sementara jika bergabung di IHC, maka sistem pelayanan dan manajemen akan bergabung.
"Biasanya karena ada merasa selama ini sendiri lebih enak. Tapi kalau sudah dijelaskan bahwa pada akhirnya dengan bersama, bersinergi kita bisa lebih kuat dalam memberikan pelayanan, di satu titik ada spesialis ini di sana enggak ada kita bisa kirim," katanya di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (20/6/2017).
Mantan Bos Astra ini berharap, seluruh rumah sakit tesebut begabung dan sistem pelayanannya akan terstandar dengan baik dalam satu atap. Dengan bergabung, tambah dia, pengadaan obat-obatan dan alat kesehtan juga lebih efisien.
"Kalau kita beli lebih besar kan bisa selalu harganya lebih baik. Saya juga minta manajemen holding betul-betul siapkan semua, jadi semua RS BUMN yang masuk merasa nyaman juga," tutur Rini.
(Baca Juga: Pertamedika IHC Gandeng BUMN Tingkatkan Layanan Kesehatan di Indonesia)
Rumah sakit milik perusahaan pelat merah yang tersebar di seluruh Indonesia mencapai 78 unit. Dia mengungkapkan, alasan BUMN enggan bergabung dalam induk holding BUMN rumah sakit disebabkan karena mereka terbiasa mengelola rumah sakit tersebut sendiri. Sementara jika bergabung di IHC, maka sistem pelayanan dan manajemen akan bergabung.
"Biasanya karena ada merasa selama ini sendiri lebih enak. Tapi kalau sudah dijelaskan bahwa pada akhirnya dengan bersama, bersinergi kita bisa lebih kuat dalam memberikan pelayanan, di satu titik ada spesialis ini di sana enggak ada kita bisa kirim," katanya di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (20/6/2017).
Mantan Bos Astra ini berharap, seluruh rumah sakit tesebut begabung dan sistem pelayanannya akan terstandar dengan baik dalam satu atap. Dengan bergabung, tambah dia, pengadaan obat-obatan dan alat kesehtan juga lebih efisien.
"Kalau kita beli lebih besar kan bisa selalu harganya lebih baik. Saya juga minta manajemen holding betul-betul siapkan semua, jadi semua RS BUMN yang masuk merasa nyaman juga," tutur Rini.
(izz)