BCA: Akuisisi Bank Sama Seperti Mencari Jodoh

Rabu, 21 Juni 2017 - 15:08 WIB
BCA: Akuisisi Bank Sama...
BCA: Akuisisi Bank Sama Seperti Mencari Jodoh
A A A
JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (Bank BCA) memang memiliki rencana mengakuisisi perbankan lainnya. Namun ada beberapa kriteria yang harus dipahami dan didalami sebelum proses akuisisi tersebut terjadi.

Presiden Direktur PT Bank BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, mengakuisisi sebuah bank itu seperti mencari jodoh. Harus dilihat dari segi bibit, bobot dan bebetnya, agar bisa hidup lebih lama secara berkesinambungan.

"Ya ibaratnya begini, kalau mau cari istri atau suami kan harus memperhatikan bibit, bobot dan bebetnya dulu. Saat ini enggak gampang. Malah sekarang banyak yang cari dari media sosial. Jejak rekamnya harus dilihat juga, utamanya itu, dia bergaulnya dengan siapa saja," kata Jahja, Jakarta, Rabu (21/6/2017).

Adanya ungkapan tersebut lantas dimaknai Jahja bahwa perbankannya belum menemukan bank yang cocok untuk mereka. Padahal, mereka sudah memilii kriteria tersendiri.

"Ya ada kriterianya. Dia harus buku 1, bank kecil lah. Karena kan kalau akuisisi bank kecil, modalnya enggak banyak," katanya.

Dia pun menambahkan, bank yang akan diakuisisi tersebut nantinya akan dikonversi menjadi digital banking agar mudah menyesuaikan sistem. Terlebih lagi, jika bank tersebut belum tercatat sebagai perusahaan publik.

"Kalau sudah jadi bank publik itu, orientasinya ke bisnis, agak repot, karena kan kami maunya ke digital bank. Jadi mendingan ke yang non publik sebetulnya," katanya.

Meski demikian, bukan berarti pihaknya antipati terhadap bank publik. Jika tidak ada bank buku 1 yang berminat atau tidak ada yang cocok, maka mereka akan mempertimbangkan untuk menggandeng bank publik.

"Kan cari jodoh itu susah, Kalau misalnya enggak ada yang mau, ya apa boleh buat, yang publik," katanya.

Selain kriteria di atas, dia juga ingin bank tersebut akrab dengan anak muda atau menyasar ke generasi muda.

"Kalau digital bank itu familiarnya di anak muda. Sebenarnya segmennya bagusnya di anak muda. Tapi sampai sekarang belum ada," imbuhnya.

Adanya niatan ini, tentunya membuat perusahaan menyiapkan anggaran yang besar untuk akuisisi tersebut, dan Jahja menyebutkan anggaran tersebut sudah tersedia,

"Totalnya Rp4 triliun, termasuk untuk pengembangan modal anak usaha," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0910 seconds (0.1#10.140)