Tingkatkan Konsumsi Daging, Suri Nusantara Jaya Siap Berekspansi

Jum'at, 23 Juni 2017 - 05:23 WIB
Tingkatkan Konsumsi...
Tingkatkan Konsumsi Daging, Suri Nusantara Jaya Siap Berekspansi
A A A
BEKASI - Data Kementerian Perdagangan menyatakan konsumsi daging di Indonesia pada tahun 2017 hanya 2,9 kilogram per kapita per tahun. Angka ini hanya meningkat tipis 0,6% dibandingkan tahun lalu. Jika dibandingkan negara tetangga, konsumsi daging di Indonesia kalah jauh. Konsumsi daging di Filipina mencapai 7 kg per kapita per tahun, dan Singapura menjadi yang tertinggi, 55 kg per kapita per tahun.

Padahal konsumsi daging ini penting untuk meningkatkan protein base, guna menciptakan generasi yang penuh nutrisi dan bergizi. Namun gejolak harga daging yang kerap menguras isi dompet kebanyakan masyarakat, menjadi penyebab rendahnya konsumsi daging di Indonesia.

Untuk itu, diperlukan regulasi, tata niaga yang berkeadilan, dan stabilisasi harga daging agar terjangkau masyarakat banyak. Tahun ini, harga daging terbilang terkendali tidak seperti tahun lalu, dimana Pemerintah dan Bulog melakukan stabilisasi harga.

Importir dan distributor daging PT Suri Nusantara Jaya, yang merupakan mitra Bulog, juga berkeinginan untuk meningkatkan konsumsi daging di masyarakat. Salah satunya melalui operasi pasar sepanjang Ramadan hingga menjelang Idul Fitri 2017.

CEO PT Suri Nusantara Jaya Diana Dewi mengatakan daging saat ini sudah masuk ke bahan pokok yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Karena itu, saat harga daging sapi melambung tinggi di atas daya beli masyarakat pada 2013, Diana membuka Toko Daging Nusantara, yang dijual secara ritel untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat dengan harga terjangkau.

Hal ini juga dilakukannya pada Ramadan dan menjelang Idul Fitri 2017, dimana perempuan kelahiran Jakarta, 27 Juli 1965 ini, menggelar operasi pasar di enam Toko Daging Nusantara miliknya. Yaitu di Kranggan, Joglo, Jatiwaringin, Pondok Gede, Depok, dan Cirebon. Ia menjual harga daging beku sebesar Rp75.000 per kilogram dan daging sapi segar Rp90.000 per kilogram, di bawah harga eceran tertinggi dan pasar.

Tingginya permintaan, yang tercermin dalam operasi pasar yang dilakukan, membuat Diana ingin mengembangkan usaha tidak hanya di sektor hulu, dengan mengimpor daging sapi dari Australia, Selandia Baru, dan Spanyol, juga membeli daging kerbau dari Bulog. Diana ingin menyasar ke hilir dengan menambah toko ritel daging dan olahan.

"Tahun depan, saya ingin ekspansi menambah gerai Toko Daging Nusantara juga ritel daging dan olahan. Targetnya sih bisa sampai dua digit. Tujuannya untuk meningkatkan konsumsi daging di masyarakat kita," ujarnya kepada SINDOnews di Kranggan, Bekasi, Kamis (22/6/2017).

Selain enam gerai toko daging, saat ini Diana memiliki fasilitas cold storage daging sapi dan kerbau di Cikarang, Jawa Barat. Lahan seluas 2,5 hektare dengan investasi Rp160 miliar ini, memiliki kapasitas hingga 30.000 ton dengan suhu minus 22 derajat celcius. Hal ini demi menjaga daya tahan daging dan kehigienisannya. Dari 30.000 ton itu, sebanyak 10.000 ton merupakan milik Bulog yang menyewa tempat ke PT Suri Nusantara Jaya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0904 seconds (0.1#10.140)