Daftar Penyumbang Terbesar Inflasi Juni 2017

Senin, 03 Juli 2017 - 13:55 WIB
Daftar Penyumbang Terbesar Inflasi Juni 2017
Daftar Penyumbang Terbesar Inflasi Juni 2017
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis inflasi pada Juni 2017 sebesar 0,69%. Pada periode ini, kenaikan tarif angkutan udara (pesawat) menjadi salah satu penyumbang terbesar inflasi tahun ini.

Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, pada periode Lebaraan tahun ini, harga bahan pangan jauh lebih terkendali. Sehingga sumbangannya terhadap inflasi jauh lebih rendah, sekitar 0,14%.

"Bahan makanan 0,69% andil inflasi 0,14%. Bahan-bahan pangan yang bergejolak di Lebaran tidak terjadi pada Lebaran ini. Inflasi terjadi karena kenaikan harga sayur mayur, ikan segar 0,05%, bawang merah dan daging ayam ras masing-masing 0,03%," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (3/7/2017).

Sementara itu, untuk sektor transportasi, komunikasi dan jasa keuangan, menyumbang inflasi pada periode ini cukup besar yaitu 1,27% dengan andil terhadap inflasi nasional sebesar 0,23%. Menurutnya, sektor tersebut menjadi penyumbang paling dominan terhadap inflasi Juni 2017.

(Baca Juga: Pasca Lebaran, BPS Rilis Inflasi Juni 0,69%)

Adapun kenaikan tarif angkutan udara menyumbang 0,12% terhadap inflasi nasional. Sedangkan kenaikan tarif angkutan antar kota memiliki andil 0,08% dan kereta api sebesar 0,01%.

"Komoditas dominan menyumbang inflasi tarif angkutan udara 0,12%, cari tiket susah harga naik, semua mau beli. Tarif angkutan antar kota bus dan lain-lain mengalami peningkatan andil 0,08%, dan tarif KA andilnya 0,01%," imbuh dia.

Selain tarif pesawat dan angkutan kota, lanjut Suhariyanto, penyumbang inflasi pada periode ini adalah penyesuaian tarif listrik untuk pelanggan 900 voltampere (VA). Hal ini mengingat pada Mei 2017 merupakan penyesuaian terakhir terhadap tarif listrik pelanggan tersebut, sehingga dampaknya terasa hingga Juni 2017.

"Perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,75% dengan andil inflasi 0,18%. Dominan karena penyesuaian tarif listrik 900 VA dan tarif air minum PAM," tuturnya.

(Baca Juga: BPS Sebut Inflasi Lebaran 2017 Paling Terkendali)

Dia menambahkan, untuk sektor makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau inflasinya sebesar 0,39% dengan andil terhadap inflasi 0,07%. Sementara untuk kue kering, nasi dan lauk, serta rokok kretek filter masing-masing andilnya 0,01%.

Selanjutnya, untuk sektor sandang inflasinya sebesar 0,78% dengan andil terhadap inflasi 0,05%, terutama disebabkan karena kenaikan harga baju muslim wanita dan perhiasan. Untuk sektor keshatan inflasinya 0,34% dengan andil 0,02% dan sektor pendidikan, rekreasi dan olahraga inflasinya 0,07% dengan andil 0,00%.

"Jadi, beda dengan pattern sebelumnya karena biasanya harga pangan yang memengaruhi, tapi ini lebih kepada harga yang diatur pemerintah (administred price)," ujarnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4127 seconds (0.1#10.140)