Bandara Baru Yogyakarta Mulai Dibangun Agustus
A
A
A
YOGYAKARTA - Pembangunan fisik bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) untuk menggantikan bandara Adisutjipto Yogyakarta akan dimulai pada Agustus 2017. Di mana pemenang tender pembangunan bandara megah ini akan diputuskan bulan ini.
“Juli ini pemenang tender akan diketahui dan Agustus sudah bisa dimulai,” ujar Project Manager Pembangunan Bandara NYIA PT Angkasa Pura, Sujiastono, Senin (3/7/2017).
Pembangunan fisik bandara, kata dia, akan dilakukan secara simultan dan pararel. Pekerjaan ini diharapkan bisa selesai pada 2019.
"Sesuai target, pada 2019 bandara harus sudah bisa beroperasi. Tahap awal untuk runway akan dibangun sepanjang 3.250 meter,” ungkapnya.
Terkait proses pembebasan lahan sudah memasuki tahap akhir. Sebagian tinggal menunggu proses konsinyasi di pengadilan. Sebagian lagi masih menunggu koordinasi dengan BPN, terkait keinginan sebagian warga. “Setelah Lebaran ini kita akan kebut konsinyasi di pengadilan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dukuh Bapangan, Desa Glagah, Suparjo mengatakan, sebagian besar warga yang terkena dampak pembangunan bandara siap pindah ke tempat relokasi yang sedang dibangun.
"Tidak mungkin mereka akan pindah, jika rumah yang baru belum kelar. Warga menunggu selesai pembangunan relokasi,” ujarnya.
“Juli ini pemenang tender akan diketahui dan Agustus sudah bisa dimulai,” ujar Project Manager Pembangunan Bandara NYIA PT Angkasa Pura, Sujiastono, Senin (3/7/2017).
Pembangunan fisik bandara, kata dia, akan dilakukan secara simultan dan pararel. Pekerjaan ini diharapkan bisa selesai pada 2019.
"Sesuai target, pada 2019 bandara harus sudah bisa beroperasi. Tahap awal untuk runway akan dibangun sepanjang 3.250 meter,” ungkapnya.
Terkait proses pembebasan lahan sudah memasuki tahap akhir. Sebagian tinggal menunggu proses konsinyasi di pengadilan. Sebagian lagi masih menunggu koordinasi dengan BPN, terkait keinginan sebagian warga. “Setelah Lebaran ini kita akan kebut konsinyasi di pengadilan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dukuh Bapangan, Desa Glagah, Suparjo mengatakan, sebagian besar warga yang terkena dampak pembangunan bandara siap pindah ke tempat relokasi yang sedang dibangun.
"Tidak mungkin mereka akan pindah, jika rumah yang baru belum kelar. Warga menunggu selesai pembangunan relokasi,” ujarnya.
(dmd)