Tol Soroja Target Beroperasi September 2017

Selasa, 04 Juli 2017 - 08:41 WIB
Tol Soroja Target Beroperasi September 2017
Tol Soroja Target Beroperasi September 2017
A A A
BANDUNG - Direktur PT Jasa Sarana Mulyadi menyatakan, Tol Soreang Pasir Koja (Soroja) ditargetkan mulai beroperasi September 2017 mendatang. Sementara itu pihaknya meminta maaf kepada masyarakat yang selama ini telah banyak berharap Tol Soroja beroperasi.

Menurutnya progress pembangunan fisik Tol Soroja per akhir Mei 2017 lalu sudah mencapai 74% dan Agustus 2017 mendatang proses kontruksi diperkirakan sudah tuntas seluruhnya. “Kami menargetkan Tol Soroja bisa beroperasi penuh pada September atau triwulan tiga 2017 mendatang. Kami meminta maaf pengoperasian Tol Soroja terus diundur karena ada beberapa kendala,” ungkap Mulyadi.

Sebagai pemilik 10% saham PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) yang dipercaya memegang proyek Tol Soroja, PT Jasa Sarana berharap pembangunan Tol Soroja segera rampung untuk menekan kemacetan, menumbuhkan perekonomian masyarakat, serta menjaga kelestarian lingkungan, terutama daerah resapan air. "Saat ini pembangunan pintu tol sudah dimulai, nanti disambungkan ke Cileunyi," katanya.

Lebih lanjut dia menambahkan, penyelesaian proyek Tol Soroja terlambat 6 bulan dari target awal yang telah ditetapkan. Keterlambatan tersebut disebabkan persoalan pembebasan lahan, cuaca, serta terbatasnya tanah urugan. "Ada masalah irigasi juga, kalau diurug semua akan berpotensi banjir besar. Maka ini ada upaya agar penyerapan air masih leluasa," terangnya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Iwa Karniwa menerangkan, berbagai persoalan yang menghambat pembangunan Tol Soroja, di antaranya pembebasan lahan. Kondisi tersebut memaksa PT CMLJ sebagai pengembang merancang ulang lokasi Citeureup dan Tegal Caang karena lahan yang tersedia tidak mencukupi. "Selain itu, ada satu masjid yang harus dibangun, namun masih menunggu tahapan pembangunannya," sebut Iwa.

Kendala lain yang dihadapi adalah kondisi cuaca yang terus didominasi hujan. Bahkan, pengadaan tanah untuk timbunan pun juga terkendala. Pasalnya, tambang galian C tempat tanah tersebut diambil belum berizin, sehingga sering timbul persoalan. Selain itu, jarak dari tambang menuju proyek pun sempit, sehingga menyulitkan pengangkutan. "Kami berharap Tol Soroja ini cepat selesai, tapi fenomena di lapangan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan," ujarnya.

Diakui Iwa, meski pembangunan ruas tol sepanjang 10,55 km itu terkendala berbagai persoalan teknis di lapangan. Namun, terkait anggaran, dia memastikan tak ada kendala apapun. "Makanya, kami berharap semua pihak duduk bersama bahwa Soroja ini untuk kepentingan bersama," katanya.

Lebih jauh Iwa mengatakan, pihaknya mendorong badan usaha dan dua rekanan yang mengerjakan Tol Soroja, yakni PT Wika dan PT GI/JBK agar bekerja siang malam. "Di sisi lain, kami pun terus berkoordinasi untuk pembebasan lahan. Kami juga berharap bupati (Bandung) dan Kemenag bersilaturahmi agar saat tol digunakan, masjid pun terbangun. Tiga hal itu yang kami dorong untuk percepatan Soroja," tuturnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5335 seconds (0.1#10.140)