Rupiah Diperkirakan Belum Mampu Lepas dari Zona Merah
A
A
A
JAKARTA - Pergerakan rupiah diperkirakan masih belum dapat lepas dari zona merah dan menutup kemungkinan terjadinya pembalikan arah menguat. Meski begitu pelemahan kali ini diyakini tidak sebesar sehari sebelumnya.
Di sisi lain, pergerakan dolar Amerika Serikat (USD) yang masih cenderung menguat serta dibarengi dengan pergerakan harga minyak mentah yang kembali melemah membuat laju rupiah berpotensi kembali tertahan. Diprediksi rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.420/USD dan resisten Rp13.369/USD.
"Cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat membuka peluang pelemahan kembali dari rupiah," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (5/7/2017).
Sementara, pergerakan rupiah kembali mengalami pelemahan seiring dengan masih adanya imbas kenaikan USD. Di sisi lain, sentimen yang sama melanda sejumlah indeks saham Asia di mana pelepasan misil rudal Korea Utara berimbas pada pergerakan mata uang regional yang mengalami pelemahan seiring persepsi meningkatnya potensi ketegangan politik kawasan.
Selain itu, adanya pernyataan Bank Sentral Australia yang tidak bernada hawkish serta telah diantisipasi sebelumnya berimbas pada pelemahan AUD, sehingga menambah terdepresiasinya sejumlah mata uang Asia dan sekitarnya terhadap USD. "Rupiah pun ikut terkena imbasnya," pungkasnya.
Di sisi lain, pergerakan dolar Amerika Serikat (USD) yang masih cenderung menguat serta dibarengi dengan pergerakan harga minyak mentah yang kembali melemah membuat laju rupiah berpotensi kembali tertahan. Diprediksi rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.420/USD dan resisten Rp13.369/USD.
"Cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat membuka peluang pelemahan kembali dari rupiah," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (5/7/2017).
Sementara, pergerakan rupiah kembali mengalami pelemahan seiring dengan masih adanya imbas kenaikan USD. Di sisi lain, sentimen yang sama melanda sejumlah indeks saham Asia di mana pelepasan misil rudal Korea Utara berimbas pada pergerakan mata uang regional yang mengalami pelemahan seiring persepsi meningkatnya potensi ketegangan politik kawasan.
Selain itu, adanya pernyataan Bank Sentral Australia yang tidak bernada hawkish serta telah diantisipasi sebelumnya berimbas pada pelemahan AUD, sehingga menambah terdepresiasinya sejumlah mata uang Asia dan sekitarnya terhadap USD. "Rupiah pun ikut terkena imbasnya," pungkasnya.
(akr)