Ekonomi Membaik, Kinerja BNI Terus Bergerak Positif
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Achmad Baiquni mengungkapkan, semua sektor BNI tahun ini perlahan mulai bangkit dan menunjukkan pemulihan kinerja. Termasuk, bergairahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Terlebih, menyambut dalam rangka ulang tahun BNI ke-71, Baiquni ingin ke depannya semua sektor bisa terhubung dengan digitalisasi yang semakin berkembang.
"IHSG kemarin sangat bergairah mau menyentuh 6.000, ini kan sesuatu sinyal positif. Inflasi yang selalu menjadi momok ternyata di bawah yang diperkirakan pemerintah," katanya di kantor pusat BNI, Jakarta, Rabu (5/7/2017).
Menurutnya, jika dilihat investor asing masuk ke Indonesia semakin banyak. Apalagi, ditambah dengan indeks Indonesia bergerak sangat positif.
"Karena kondisi ekonomi kita yang semakin baik, mereka berduyun-duyun datang. Ini membuat mereka masuk," ucapnya.
Selain itu, dengan inflasi rendah, ada kemungkinan suku bunga bisa turun, namun harus dilihat juga kecepatan perbankan dalam melakukan ekspansi kredit. "Kalau ekspansi kredit masih slow kemungkinan funding kita enggak terlalu ketat. Kalau suku bunga dana enggak jor-joran, otomatis kredit bisa kita tekan," ujar Baiquni.
Terlebih, menyambut dalam rangka ulang tahun BNI ke-71, Baiquni ingin ke depannya semua sektor bisa terhubung dengan digitalisasi yang semakin berkembang.
"IHSG kemarin sangat bergairah mau menyentuh 6.000, ini kan sesuatu sinyal positif. Inflasi yang selalu menjadi momok ternyata di bawah yang diperkirakan pemerintah," katanya di kantor pusat BNI, Jakarta, Rabu (5/7/2017).
Menurutnya, jika dilihat investor asing masuk ke Indonesia semakin banyak. Apalagi, ditambah dengan indeks Indonesia bergerak sangat positif.
"Karena kondisi ekonomi kita yang semakin baik, mereka berduyun-duyun datang. Ini membuat mereka masuk," ucapnya.
Selain itu, dengan inflasi rendah, ada kemungkinan suku bunga bisa turun, namun harus dilihat juga kecepatan perbankan dalam melakukan ekspansi kredit. "Kalau ekspansi kredit masih slow kemungkinan funding kita enggak terlalu ketat. Kalau suku bunga dana enggak jor-joran, otomatis kredit bisa kita tekan," ujar Baiquni.
(izz)