Hypermart Mulai PHK Karyawan, Menko Darmin Sebut Ini Persaingan Saja
A
A
A
JAKARTA - Industri ritel dihempas kabar kurang sedap lagi dengan pemberitaan bahwa Hypermart sudah mulai melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran di seluruh gerainya di Indonesia.
Pengusaha ritel mengeluhkan omzet mereka yang turun dan berimbas pada pengurangan jam kerja hingga kegiatan PHK. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa kegiatan industri ritel memang jauh dari stabil dan underperform.
Bahkan, pengusaha pun pesimis, industri ritel bisa tumbuh positif dan double digit untuk tahun ini lantaran daya beli di sektor mereka belum membaik dan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan tahun.
Menanggapi hal ini, Menko Perekonomian Darmin Nasution menilai, jangan terlalu melihat fenomena tersebut sebagai gejala ekobomi keseluruhan. Banyak hal lain yang memang menjadi sebuah gejala.
Darmin beranggapan bahwa bisnis supermarket besar tersebut tergerus karena adanya minimarket-minimarket. Meskipun jumlahnya belum pasti, namun Darmin memperkirakan salah satu alasannya karena orang-orang tak banyak lagi yang berbelanja di Hypermart.
"Bisa saja (lalukan PHK) karena Indomaret, Alfamart itu perkembangannya bukan main," katanya di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (7/7/2017).
Mantan Gubernur Bank Indonesia ini kembali menegaskan agar kondisi industri ritel tidak dilihat sebagai gejala ekonomi keseluruhan. Karena kata dia, bisa saja itu gejala persaingan.
Pengusaha ritel mengeluhkan omzet mereka yang turun dan berimbas pada pengurangan jam kerja hingga kegiatan PHK. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa kegiatan industri ritel memang jauh dari stabil dan underperform.
Bahkan, pengusaha pun pesimis, industri ritel bisa tumbuh positif dan double digit untuk tahun ini lantaran daya beli di sektor mereka belum membaik dan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan tahun.
Menanggapi hal ini, Menko Perekonomian Darmin Nasution menilai, jangan terlalu melihat fenomena tersebut sebagai gejala ekobomi keseluruhan. Banyak hal lain yang memang menjadi sebuah gejala.
Darmin beranggapan bahwa bisnis supermarket besar tersebut tergerus karena adanya minimarket-minimarket. Meskipun jumlahnya belum pasti, namun Darmin memperkirakan salah satu alasannya karena orang-orang tak banyak lagi yang berbelanja di Hypermart.
"Bisa saja (lalukan PHK) karena Indomaret, Alfamart itu perkembangannya bukan main," katanya di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (7/7/2017).
Mantan Gubernur Bank Indonesia ini kembali menegaskan agar kondisi industri ritel tidak dilihat sebagai gejala ekonomi keseluruhan. Karena kata dia, bisa saja itu gejala persaingan.
(ven)