Negosiasi Perdagangan Bebas Amerika Utara Diklaim Trump Alami Kemajuan
A
A
A
HAMBURG - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim ada kemajuan terkait negosiasi ulang di bidang perdagangan setelah bertemu dengan negara tetangga Meksiko, akhir pekan kemarin. Sementara pemerintah Meksiko berharap kesepakatan ulang perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara atau yang dikenal dengan sebutan NAFTA (North American Free Trade Agreement) dapat terjadi sebelum akhir 2017.
Seperti dilansir Reuters, untuk pertama kalinya sejak menjadi Presiden pada bulan Januari, Trump bertemu dengan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto serta Menteri Luar Negeri Luis Videgaray mengatakan pembicaraan ulang NAFTA akan dimulai pada 16 Agustus, terkait beberapa kemungkinan. Sementara pertemuan di Hamburg ketika pertemuan petinggi G-20 sudah diantisipasi Meksiko.
Pejabat Meksiko mengatakan pembicaraan akan membahas seputar hal produktif, meski Trump berulang kali menerangkan bahwa Meksiko harus membayar dinding pembatas seperti yang sudah direncanakan. "Kami sedang bernegosiasi NAFTA dan beberapa hal lain dengan Meksiko. Kita akan membahas semuanya, tapi saya pikir kami telah membuat kemajuan yang baik," ujar Trump setelah pertemuan.
Saat menanggapi pertanyaan dari awal media, apakah dirinya masih menginginkan Meksiko untuk membayar dinding pembatas, yang bertujuan untuk menjaga keluarnya imigran ilegal. Trump menegaskan tentu saja mereka harus membauarnya. Sedangkan Pena Nieto mempertanyakan siapa yang dimaksud Trump dengan sebutan 'Teman', Ia sendiri melanjutkan ada dialog yang kuat namun tidak pernah membahas dinding pembatas.
NAFTA sendiri sudah mendukung perdagangan trilaretal lebih dari senilai USD1 triliun antara Amerika Serikat, Meksiko dan Kanada. Videgaray yang juga hadir dalam pembicaraan itu mengungkapkan beberapa poin bebas terkait pertemuan dengan Trump. "Kami berharap memiliki perjanjian yang baik bagi ketiga negara yakni bermakna, modernisasi dan konstruktif," ujar Menteri Luar Negeri Videgaray.
Dia menambahkan masih banyak untuk membuat kesepakatan yang lebih baik bagi ketiga negara. Berbicara di radio Meksiko, Videgaray juga menerangkan kedua pemerintah setuju untuk menggelar renegosiasi, dimana terang dia seharusnya menjadi proses yang relatif cepat yang mengarah menghasilkan perjanjian, setidaknya dalam istilah umum, pada akhir tahun.
Perselisihan tentang migrasi, dinding pembahas dan klaimnya bahwa perdagangan bebas dengan Meksiko membuat banyak warga Amerika Serikat kehilangan pekerjaan hingga membuat tegang hubungan antara kedua tetangga. Trump sendiri telah mengancam bakal memaksa untuk menetarapkan tarif tinggi bagi barang atau produk asal Meksiko demi melindungi industri AS.
Bahkan dia menegaskan bakal keluar dari perjanjian NAFTA, jika sama sekali tidak mendukung Amerika Serikat. Namun Trump melangkah kembali untuk membulai proses negosiasi dan pejabat Meksiko mengatakan para pemimpin bisnis dari negara-negara yang tergabung dalam NAFTA semakin menyatu dengan seputar keinginan bersama untuk menjaga perjanjian terus berjalan.
Seperti dilansir Reuters, untuk pertama kalinya sejak menjadi Presiden pada bulan Januari, Trump bertemu dengan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto serta Menteri Luar Negeri Luis Videgaray mengatakan pembicaraan ulang NAFTA akan dimulai pada 16 Agustus, terkait beberapa kemungkinan. Sementara pertemuan di Hamburg ketika pertemuan petinggi G-20 sudah diantisipasi Meksiko.
Pejabat Meksiko mengatakan pembicaraan akan membahas seputar hal produktif, meski Trump berulang kali menerangkan bahwa Meksiko harus membayar dinding pembatas seperti yang sudah direncanakan. "Kami sedang bernegosiasi NAFTA dan beberapa hal lain dengan Meksiko. Kita akan membahas semuanya, tapi saya pikir kami telah membuat kemajuan yang baik," ujar Trump setelah pertemuan.
Saat menanggapi pertanyaan dari awal media, apakah dirinya masih menginginkan Meksiko untuk membayar dinding pembatas, yang bertujuan untuk menjaga keluarnya imigran ilegal. Trump menegaskan tentu saja mereka harus membauarnya. Sedangkan Pena Nieto mempertanyakan siapa yang dimaksud Trump dengan sebutan 'Teman', Ia sendiri melanjutkan ada dialog yang kuat namun tidak pernah membahas dinding pembatas.
NAFTA sendiri sudah mendukung perdagangan trilaretal lebih dari senilai USD1 triliun antara Amerika Serikat, Meksiko dan Kanada. Videgaray yang juga hadir dalam pembicaraan itu mengungkapkan beberapa poin bebas terkait pertemuan dengan Trump. "Kami berharap memiliki perjanjian yang baik bagi ketiga negara yakni bermakna, modernisasi dan konstruktif," ujar Menteri Luar Negeri Videgaray.
Dia menambahkan masih banyak untuk membuat kesepakatan yang lebih baik bagi ketiga negara. Berbicara di radio Meksiko, Videgaray juga menerangkan kedua pemerintah setuju untuk menggelar renegosiasi, dimana terang dia seharusnya menjadi proses yang relatif cepat yang mengarah menghasilkan perjanjian, setidaknya dalam istilah umum, pada akhir tahun.
Perselisihan tentang migrasi, dinding pembahas dan klaimnya bahwa perdagangan bebas dengan Meksiko membuat banyak warga Amerika Serikat kehilangan pekerjaan hingga membuat tegang hubungan antara kedua tetangga. Trump sendiri telah mengancam bakal memaksa untuk menetarapkan tarif tinggi bagi barang atau produk asal Meksiko demi melindungi industri AS.
Bahkan dia menegaskan bakal keluar dari perjanjian NAFTA, jika sama sekali tidak mendukung Amerika Serikat. Namun Trump melangkah kembali untuk membulai proses negosiasi dan pejabat Meksiko mengatakan para pemimpin bisnis dari negara-negara yang tergabung dalam NAFTA semakin menyatu dengan seputar keinginan bersama untuk menjaga perjanjian terus berjalan.
(akr)