Klaim Pengangguran AS Ditaksir Capai 20 Juta Orang Imbas Corona

Kamis, 04 Juni 2020 - 09:29 WIB
loading...
Klaim Pengangguran AS Ditaksir Capai 20 Juta Orang Imbas Corona
Klaim penggangguran AS diyakini mencapai 20,05 juta orang pada laporan pekan ini, atau sedikit lebih rendah dari sesi sebelumnya 21 juta orang. Foto/Dok
A A A
NEW YORK - Jelang rilis data ketenagakerjaan oleh Departemen tenaga kerja Amerika Serikat (AS), ekonom mengantisipasi bertambah 1,84 juta orang mengklaim tunjangan pengangguran pekan ini yang berakhir 30 Mei setelah minggu sebelumnya meningkat 2,12 juta orang. Selama 10 minggu terakhir, tercatat lebih dari 40 Juta orang AS telah mengajukan klaim asuransi pengangguran.

Dilansir YahooFinance, klaim penggangguran diyakini mencapai 20,05 juta orang pada laporan pekan ini, atau sedikit lebih rendah dari sesi sebelumnya 21 juta orang. Ekonom menyakini laporan klaim pengangguran minggu lalu mungkin telah mengisyaratkan titik balik angka pengangguran di Negeri Paman Sam -julukan AS-.

"Data klaim pengangguran pada pekan terakhir, lebih banyak kabar baiknya daripada buruk. Terlihat ada kecenderungan penurunan tingkat pengangguran menjadi 14,5%, dari 17,1% sebelumnya," menurut catatan Barclays.

Lebih lanjut diterangkan, laporan ADP menunjukkan bahwa ekonomi AS kehilangan 2.760.000 payrolls swasta pada bulan Mei, yang secara signifikan lebih sedikit dari perkiraan 9 juta orang akan kehilangan pekerjaan selama sebulan.

Ekonom mengantisipasi penurunan di sektor tenaga kerja pada bulan Mei dengan laju PHK secara signifikan melebihi rehiring. Ekonomi AS diperkirakan telah kehilangan 8.000.000 nonfarm payrolls, turun dari 20.540.000 kehilangan pekerjaan di bulan sebelumnya. Tingkat pengangguran mungkin meroket hingga hampir 20% selama bulan tersebut, naik dari 14,7% pada April.

Sebelumnya Biro Statistik Ekonomi Nasional AS tak mendefinisikan resesi sebagai penurunan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut seperti yang berlaku di banyak negara. Mereka mendefinisikan resesi dengan penurunan aktivitas yang menyebar ke seluruh aktivitas ekonomi dan bertahan lebih dari beberapa bulan.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0880 seconds (0.1#10.140)