Ekonomi AS Panas Dingin Diterpa Panasnya Suasana Pemilihan Presiden
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi AS (Amerika Serikat) meningkat pada musim semi, hingga menumbuhkan harapan bahwa ekonomi terbesar di dunia tersebut dapat mengendalikan inflasi sembari menghindari perlambatan. Ekonomi Paman Sam -julukan AS- tumbuh 2,5% secara tahunan selama periode tiga bulanan hingga Juni 2024, mendatang.
Perekonomian AS terangkat karena adanya peningkatan belanja konsumen, seperti disampaikan oleh Departemen Perdagangan. Kecepatan ekonomi AS melebihi ekspektasi, meski masih menandai perlambatan dari tahun 2023.
Angin positif berhembus bila melihat data-data ekonomi selama kampanye presiden yang memanas, dimana kondisi ekonomi menjadi perhatian utama para pemilih.
Pertumbuhan stabil AS - jauh melampaui rekan-rekan internasionalnya - biasanya akan menguntungkan Demokrat sebagai partai petahana. Tetapi kondisi mixed saat ini menjadi teki-teki yang sulit dijawab.
Angka pengangguran sebesar 4,1%, dinilai cukup rendah meski masih dalam tren peningkatan. Pertumbuhan cenderung solid, tetapi melambat ketika perekonomian kembali dibuka setelah Covid.
Lalu meskipun inflasi sudah mereda secara signifikan, ketidakpuasan ekonomi tetap tinggi, karena rumah tangga bergulat dengan lonjakan harga 20% sejak 2021 dan biaya pinjaman yang tinggi.
Keputusan Presiden Joe Biden untuk keluar dari persaingan pemilihan Presiden AS telah mengacaukan gambaran lebih jauh.
"Ada banyak arus silang di sini, ketika pemilih berpikir tentang ekonomi," kata Mark Zandi, kepala ekonom di Moody's Analytics.
Perekonomian AS terangkat karena adanya peningkatan belanja konsumen, seperti disampaikan oleh Departemen Perdagangan. Kecepatan ekonomi AS melebihi ekspektasi, meski masih menandai perlambatan dari tahun 2023.
Angin positif berhembus bila melihat data-data ekonomi selama kampanye presiden yang memanas, dimana kondisi ekonomi menjadi perhatian utama para pemilih.
Pertumbuhan stabil AS - jauh melampaui rekan-rekan internasionalnya - biasanya akan menguntungkan Demokrat sebagai partai petahana. Tetapi kondisi mixed saat ini menjadi teki-teki yang sulit dijawab.
Angka pengangguran sebesar 4,1%, dinilai cukup rendah meski masih dalam tren peningkatan. Pertumbuhan cenderung solid, tetapi melambat ketika perekonomian kembali dibuka setelah Covid.
Lalu meskipun inflasi sudah mereda secara signifikan, ketidakpuasan ekonomi tetap tinggi, karena rumah tangga bergulat dengan lonjakan harga 20% sejak 2021 dan biaya pinjaman yang tinggi.
Keputusan Presiden Joe Biden untuk keluar dari persaingan pemilihan Presiden AS telah mengacaukan gambaran lebih jauh.
"Ada banyak arus silang di sini, ketika pemilih berpikir tentang ekonomi," kata Mark Zandi, kepala ekonom di Moody's Analytics.