Denmark Berniat Bangun Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan

Selasa, 11 Juli 2017 - 20:08 WIB
Denmark Berniat Bangun...
Denmark Berniat Bangun Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan
A A A
MEDAN - Investor asal Denmark berniat membangun pembangkit listrik alternatif dengan teknologi terbaru yang ramah lingkungan di Sumatera Utara (Sumut). Minat tersebut disambut baik oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara Nurhajizah Marpaung yang mengaku sangat tertarik dengan teknologi terbaru

“Teknologi pembangkit listrik alternatif seperti ini sangat butuhkan masyarakat, terutama yang berada di pulau kawasan terpencil atau pulau terluar,” kata Nurhajizaah di Sumut, Selasa (11/7/2017).

Lebih lanjut dia menerangkan pembangunan seharusnya menyentuh pedesaan terpencil yang masih mengalami krisis energi listrik seperti di Kepulauan Nias. Dalam kesempatan itu investor lokal Wahidin Sitompul menjelaskan bahwa pihaknya bersama penemu Denmark Hendrik Pryter berencana membangun pembangkit listrik teknologi alternatif yang ramah lingkungan dan lebih murah serta berkelanjutan.

Pada tahap awal, diterangkan pembangunan akan dimulai di Stabat, Langkat dan Kawasan Industri Medan dengan kapasitas masing-masing 10MW. Dijelaskannya, pembangunan pembangkit membutuhkan lahan yang luas.

Dikatakannya, teknologi tersebut lebih baik dari solar cell dimana setiap 0,8 ha lahan dapat menghasilkan 10 MW listrik. “Ini cocok untuk menggantikan solar cell yang mahal dan tidak bertahan lama,” paparnya.

Wahidin menambahkan pihaknya mengaku ingin mendapatkan dukungan Pemerintah Provinsi dan Pemkab terkait untuk mengeluarkan izin prinsip dan izin lokasi. “Kami berharap ada dukungan dari Pemprovsu dan Pemkab/Pemko terkait,” katanya.

Menjawab tersebut, Nurhajizah mengatakan pihaknya sangat menyambut baik rencana investasi dimaksud. Dia menawarkan pertemuan lanjutan untuk membahas percepatannya dengan mengundang pihak terkait seperti Pemkab/pemko, PLN dan lainnya. “Kami akan segera follow up dengan mengundang pihak-pihak yang agar bisa segera direalisasikan,” kata Nurhajizah.

Hadir dalam pertemuan tersebut yakni pengembang teknologi asal Denmark Mr Henrik Pryter, DR konsultan yang juga penajar Universitas Utara Malaysia Zulkefli Mahpol, investor lokal Prof Johar Arifin dan Wahidin Sitompul.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0748 seconds (0.1#10.140)