IHSG Menguat 10,91 Poin, Bursa Asia Naik Imbas Pernyataan Yellen

Kamis, 13 Juli 2017 - 16:42 WIB
IHSG Menguat 10,91 Poin,...
IHSG Menguat 10,91 Poin, Bursa Asia Naik Imbas Pernyataan Yellen
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Kamis (13/7/2017) berhasil mendarat di zona hijau, setelah pada jeda siang sempat turun memerah. IHSG berakhir naik 10,91 poin alias 0,19% ke level 5.830,04.

Pada perdagangan pagi tadi, indeks dibuka menguat 45,80 poin atau 0,79% ke level 5.819,13. Namun pada sesi I perdagangan berbalik melemah 1,11 poin alias 0,02% ke 5.818,02.

Sepanjang Kamis ini, IHSG bergerak di level 5.809,40-5.843,18. Dan dari 460 saham yang diperdagangkan, 167 naik, 168 tertekan, dan 125 stagnan. Mayoritas sektor saham bergerak di zona hijau, dengan industri dasar naik 0,46% berbanding infrastruktur yang memimpin pelemahan -0,47%.

Nilai transaksi saham mencapai Rp5,66 triliun dari 5,82 miliar saham yang diperdagangkan. Adapun transaksi bersih asing negatif Rp813,45 miliar, dengan aksi jual asing Rp3,06 triliun dan aksi beli asing Rp2,25 triliun.

Senada dengan pasar Indonesia, pasar Asia juga ditutup menguat imbas dari pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen. Melansir dari CNBC, Kamis (13/7/2017), indeks Nikkei 225 Jepang ditutup naik 0,01% atau 1,43 poin ke 20.099,81. ASX 200 Australia melonjak 1,11% atau 62,96 poin ke 5.736,8, ditopang oleh kenaikan saham kesehatan.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,74% atau 17,72 poin ke 2.409,49, setelah Bank of Korea mengumumkan untuk mempertahankan suku bunga stabil di 1,25%. Indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 1,04%.

Sedangkan pasar China berakhir beragam, Shanghai ditutup naik 0,67% atau 21,49 poin pada 3.219,03. Shenzhen turun 0,04% atau 0,7497 poin ke level 1.888,69. Dan BSE Sensex India menguat ke level 32.023,53.

Kenaikan pasar Asia ini setelah Yellen mengatakan bahwa The Fed akan melanjutkan untuk melepas kembali neraca keuangannya tahun ini, namun akan memperhatikan data inflasi. Komentar Yellen ini dianggap "prematur" dalam menentukan apakah ekonomi AS akan berada di jalur inflasi 2%. Dan pengamat menilai komentar Yellen sebagai dovish.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0645 seconds (0.1#10.140)