Ekspor Indonesia pada Juni 2017 Susut 18,82%
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Indonesia pada Juni 2017 menyusut sekitar 18,82% dibanding Mei 2017. Pada Juni 2017, nilai ekspor Indonesia mencapai USD11,64 miliar dan pada Mei 2017 mencapai USD14,34 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, jika dibanding periode sama tahun lalu, ekspor Indonesia juga mengalami penurunan sekitar 11,82%. Hal ini disebabkan menurunnya ekspor nonmigas dan ekspor migas Indonesia pada periode tersebut.
(Baca Juga: Neraca Perdagangan Juni 2017 Surplus USD1,63 Miliar)
"Ekspor nonmigas Juni 2017 mencapai USD10,35 miliar, turun 20,66% dibanding Mei 2017. Demikian juga dibanding ekspor Juni 2016 turun 13,85%. Sedangkan ekspor migas turun 0,38% dari USD1,296 miliar menjadi USD1,291 miliar," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (17/7/2017).
Menurutnya, penurunan ekspor migas disebabkan leh menurunnya ekspor hasil minyak sebesar 44,94% menjadi USD86,6 juta, sebaliknya ekspor minyak mentah naik 12,25% menjadi USD452 juta dan ekspor gas naik 2,23% menjadi USD752,5 juta.
"Untuk nonmigas, penurunan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan sebesar USD308,2 juta, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada pulp sebesar USD32,6 juta," tutur dia.
Secara kumulatif, kata Suhariyanto, nilai ekspor Indonesia pada semester I/2017 atau dari Januari hingga Juni 2017 mencapai USD79,96 miliar atau meningkat 14,03% dibanding periode sama tahun lalu. "Sedangkan ekspor nonmigas mencapai USD72,36 miliar atau meningkat 13,73%," tandas dia.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, jika dibanding periode sama tahun lalu, ekspor Indonesia juga mengalami penurunan sekitar 11,82%. Hal ini disebabkan menurunnya ekspor nonmigas dan ekspor migas Indonesia pada periode tersebut.
(Baca Juga: Neraca Perdagangan Juni 2017 Surplus USD1,63 Miliar)
"Ekspor nonmigas Juni 2017 mencapai USD10,35 miliar, turun 20,66% dibanding Mei 2017. Demikian juga dibanding ekspor Juni 2016 turun 13,85%. Sedangkan ekspor migas turun 0,38% dari USD1,296 miliar menjadi USD1,291 miliar," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (17/7/2017).
Menurutnya, penurunan ekspor migas disebabkan leh menurunnya ekspor hasil minyak sebesar 44,94% menjadi USD86,6 juta, sebaliknya ekspor minyak mentah naik 12,25% menjadi USD452 juta dan ekspor gas naik 2,23% menjadi USD752,5 juta.
"Untuk nonmigas, penurunan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan sebesar USD308,2 juta, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada pulp sebesar USD32,6 juta," tutur dia.
Secara kumulatif, kata Suhariyanto, nilai ekspor Indonesia pada semester I/2017 atau dari Januari hingga Juni 2017 mencapai USD79,96 miliar atau meningkat 14,03% dibanding periode sama tahun lalu. "Sedangkan ekspor nonmigas mencapai USD72,36 miliar atau meningkat 13,73%," tandas dia.
(izz)