Kajian Pemindahan Ibu Kota Jalan Terus Meski Anggaran Ditolak DPR
A
A
A
JAKARTA - Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) memastikan, kajian pemindahan ibu kota tetap akan dilakukan meski pengajuan tambahan anggaran sebesar Rp7 miliar ditolak DPR. Pasalnya, wacana pemindahan ibu kota merupakan kajian yang serius dan bukan isapan jempol semata.
Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, pemerintah serius mengenai wacana pemindahan ibu kota. Oleh karena itu, kajian harus secara komprehensif dilakukan.
"Kami serius soal wacana pemindahan ibu kota. Pemerintah serius maka perlu kajian lebih dulu yang sifatnya komprehensif dan tidak bersifat parsial. Makanya pembahasan RKA K/L sebelum pembahasan Panja, kami minta tambahan Rp26 miliar yang mana Rp7 miliar merupakan studi ibu kota," katanya di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (24/7/2017).
Mantan Menkeu ini menegaskan, kajian akan tetap dilakukan. Pihaknya akan bekerja sama dengan seluruh kementerian dan lembaga (K/L), serta memanfaatkan sumber daya yang ada di seluruh kementerian.
"Karena kami tidak sendiri. Kami kerja sama dengan K/L lain. Jadi kami akan manfaatkan sumber daya K/L lain," imbuh dia. Baca Juga: DPR Tolak Tambahan Anggaran Kajian Pemindahan Ibu Kota
Bambang mengaku telah melakukan kajian di 10 kota baru untuk pemindahan ibu kota tersebut. Salah satu kajian lokasi yang paling ideal adalah ibu kota Brazil yang pindah dari Rio De Janeiro ke Brasilia.
"Brazil pindah dari Rio De Janeiro ke Brasilia 2 jam. Kalau Jakarta ke Balikpapan enggak sampai 2 jam. Itu sudah biasa dilakukan. Atau Nigeria dari Lagos ke Abuja, ini totally different city jadi kota baru. Kajian itu juga bagaimana proses ini tidak memberatkan APBN. Bisa gunakan APBN seminimal mungkin atau melibatkan swasta, kalau diputuskan untuk pindah," tandasnya.
Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, pemerintah serius mengenai wacana pemindahan ibu kota. Oleh karena itu, kajian harus secara komprehensif dilakukan.
"Kami serius soal wacana pemindahan ibu kota. Pemerintah serius maka perlu kajian lebih dulu yang sifatnya komprehensif dan tidak bersifat parsial. Makanya pembahasan RKA K/L sebelum pembahasan Panja, kami minta tambahan Rp26 miliar yang mana Rp7 miliar merupakan studi ibu kota," katanya di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (24/7/2017).
Mantan Menkeu ini menegaskan, kajian akan tetap dilakukan. Pihaknya akan bekerja sama dengan seluruh kementerian dan lembaga (K/L), serta memanfaatkan sumber daya yang ada di seluruh kementerian.
"Karena kami tidak sendiri. Kami kerja sama dengan K/L lain. Jadi kami akan manfaatkan sumber daya K/L lain," imbuh dia. Baca Juga: DPR Tolak Tambahan Anggaran Kajian Pemindahan Ibu Kota
Bambang mengaku telah melakukan kajian di 10 kota baru untuk pemindahan ibu kota tersebut. Salah satu kajian lokasi yang paling ideal adalah ibu kota Brazil yang pindah dari Rio De Janeiro ke Brasilia.
"Brazil pindah dari Rio De Janeiro ke Brasilia 2 jam. Kalau Jakarta ke Balikpapan enggak sampai 2 jam. Itu sudah biasa dilakukan. Atau Nigeria dari Lagos ke Abuja, ini totally different city jadi kota baru. Kajian itu juga bagaimana proses ini tidak memberatkan APBN. Bisa gunakan APBN seminimal mungkin atau melibatkan swasta, kalau diputuskan untuk pindah," tandasnya.
(ven)