Ini Skema Pembiayaan yang Ditawarkan BRI bagi Musisi dan Desainer
A
A
A
BANDUNG - Pelaku hiburan musik dan film di Tanah Air kini bisa bernafas lega. Sekarang, mereka bisa mengakses pembiayaan perbankan melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI). Bank ini menawarkan skema pembiayaan bagi pelaku ekonomi kreatif untuk sub sektor musik, film dan desain produk.
Kepala Bagian Bisnis Program Pangan dan Kemitraan BRI Agus Sunaryo mengatakan, skema kredit yang ditawarkan Bank BRI kepada dua pelaku industri kreatif meliputi Kredit Usaha Rakyat (KUR) mikro, kredit ritel, dan program bina lingkungan.
"KUR mikro plafonnya maksimal Rp25 juta dengan bunga 9% per tahun. Sedangkan kredit ritel antara Rp50-Rp500 juta," kata Agus Sunaryo usai sosialisasi program pembiayaan bersama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di Gedung BMC, Bandung, Selasa (25/7/2017).
Sedangkan skema kredit bina lingkungan, debitur bisa mengakses pembiayaan Bank BRI hingga Rp75 juta dengan bunga lebih ringan, 6%. Skema tersebut, lanjut dia, diharapkan bisa menjembatani kebuntuan akses permodalan industri kreatif yang selama ini masih belum banyak tersentuh perbankan.
"Ini sebenarnya tindak lanjut MoU antara BRI dan Bekraf dalam memfasilitasi permodalan pelaku industri kreatif. Di Bandung terutama bagi dua komunitas di bawah BMC (Bandung Music Council) dan Aliansi Desain Produk Industri Indonesia," kata dia.
Menurut dia, di Indonesia ada 16 sub sektor industri kreatif. Namun belum seluruh sub sektor itu tersentuh permodalan perbankan. Bank BRI, lanjut dia, termasuk yang telah merambah bisnis mereka. Secara nasional, BRI telah menyalurkan pembiayaan bagi sekitar 600.000 debitur industri kreatif. Dari jumlah itu, porsi pelaku industri kreatif Jawa Barat sekitar 130.000 debitur.
Kepala Bagian Bisnis Program Pangan dan Kemitraan BRI Agus Sunaryo mengatakan, skema kredit yang ditawarkan Bank BRI kepada dua pelaku industri kreatif meliputi Kredit Usaha Rakyat (KUR) mikro, kredit ritel, dan program bina lingkungan.
"KUR mikro plafonnya maksimal Rp25 juta dengan bunga 9% per tahun. Sedangkan kredit ritel antara Rp50-Rp500 juta," kata Agus Sunaryo usai sosialisasi program pembiayaan bersama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di Gedung BMC, Bandung, Selasa (25/7/2017).
Sedangkan skema kredit bina lingkungan, debitur bisa mengakses pembiayaan Bank BRI hingga Rp75 juta dengan bunga lebih ringan, 6%. Skema tersebut, lanjut dia, diharapkan bisa menjembatani kebuntuan akses permodalan industri kreatif yang selama ini masih belum banyak tersentuh perbankan.
"Ini sebenarnya tindak lanjut MoU antara BRI dan Bekraf dalam memfasilitasi permodalan pelaku industri kreatif. Di Bandung terutama bagi dua komunitas di bawah BMC (Bandung Music Council) dan Aliansi Desain Produk Industri Indonesia," kata dia.
Menurut dia, di Indonesia ada 16 sub sektor industri kreatif. Namun belum seluruh sub sektor itu tersentuh permodalan perbankan. Bank BRI, lanjut dia, termasuk yang telah merambah bisnis mereka. Secara nasional, BRI telah menyalurkan pembiayaan bagi sekitar 600.000 debitur industri kreatif. Dari jumlah itu, porsi pelaku industri kreatif Jawa Barat sekitar 130.000 debitur.
(ven)