Satgas Pangan Disebut Tak Yakin dengan Kasus Pengoplosan Beras PT IBU
A
A
A
JAKARTA - Satgas Pangan yang terdiri dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia disebut ragu-ragu atau tak yakin dengan kasus pengoplosan beras PT Indo Beras Unggul (IBU). Sebab, sampai sekarang belum ada keputusan hukum yang dikenakan ke PT IBU.
Anggota Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan Khudori mengatakan, jika melihat dari awal, ketika Satgas Pangan melakukan penggerebekan di pabrik beras PT IBU, informasi yang disampaikan masih buram. Satgas Pangan pun diminta untuk meluruskan polemik ini di masyarakat.
"Kalau kita lihat kasus ini sejak awal ketika Satgas Pangan ke lapangan ditanya di media, banyak yang belum disampaikan. Coba diluruskan, direvisi," ujarnya dalam acara talkshow Polemik Sindo Trijaya di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (29/7/2017).
Khudori menjelaskan, seakan Satgas Pangan tidak yakin PT IBU melakukan pelanggaran di industri perberasan. Kalaupun benar, PT IBU tidak melanggar aturan yang ada maka ini jadi pukulan keras ke Satgas Pangan, terutama kepolisian yang sudah menyegel ribuan ton stok beras PT IBU di pabriknya di Bekasi.
"Seolah tidak yakin ini sesuatu yang melanggar. Ini bisa jadi tamparan balik ke aparat dan justru PT IBU yakin enggak melanggar," katanya.
Dia menambahkan, masyarakat juga menjadi terbelah apakah harus percaya ke Satgas Pangan atau PT IBU. Khusus untuk Satgas Pangan harus hati-hati karena ini sudah menjadi persoalan di publik akibat pernyataan yang dikeluarkan ketika melakukan penggerebekan beberapa waktu lalu.
"Publik terpecah, mana yang salah. Berdasarkan ini Satgas Pangan harus hati-hati ketika melakukan sesuatu, terutama yang diliput oleh media seolah sudah sangat yakin ini persoalan," pungkas Khudori.
Anggota Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan Khudori mengatakan, jika melihat dari awal, ketika Satgas Pangan melakukan penggerebekan di pabrik beras PT IBU, informasi yang disampaikan masih buram. Satgas Pangan pun diminta untuk meluruskan polemik ini di masyarakat.
"Kalau kita lihat kasus ini sejak awal ketika Satgas Pangan ke lapangan ditanya di media, banyak yang belum disampaikan. Coba diluruskan, direvisi," ujarnya dalam acara talkshow Polemik Sindo Trijaya di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (29/7/2017).
Khudori menjelaskan, seakan Satgas Pangan tidak yakin PT IBU melakukan pelanggaran di industri perberasan. Kalaupun benar, PT IBU tidak melanggar aturan yang ada maka ini jadi pukulan keras ke Satgas Pangan, terutama kepolisian yang sudah menyegel ribuan ton stok beras PT IBU di pabriknya di Bekasi.
"Seolah tidak yakin ini sesuatu yang melanggar. Ini bisa jadi tamparan balik ke aparat dan justru PT IBU yakin enggak melanggar," katanya.
Dia menambahkan, masyarakat juga menjadi terbelah apakah harus percaya ke Satgas Pangan atau PT IBU. Khusus untuk Satgas Pangan harus hati-hati karena ini sudah menjadi persoalan di publik akibat pernyataan yang dikeluarkan ketika melakukan penggerebekan beberapa waktu lalu.
"Publik terpecah, mana yang salah. Berdasarkan ini Satgas Pangan harus hati-hati ketika melakukan sesuatu, terutama yang diliput oleh media seolah sudah sangat yakin ini persoalan," pungkas Khudori.
(ven)