UOB Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2%

Senin, 31 Juli 2017 - 21:53 WIB
UOB Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2%
UOB Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2%
A A A
JAKARTA - PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017, meskipun masih terjadi gejolak ekonomi global. UOB memperkirakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun ini sebesar 5,2%, sama seperti target yang ditetapkan pemerintah dalam APBN-P 2017.

Presiden Direktur UOB Indonesia, Kevin Lam mengemukakan, optimisme UOB berdasarkan pada stabilitas harga komoditas dan kinerja ekspor Indonesia yang tumbuh berkelanjutan. "Kinerja ekspor yang positif memberikan kontribusi bagi mengecilnya defisit transaksi berjalan, yang akan meningkatkan sentimen positif bagi Indonesia,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Senin (31/7/2017).

Laporan ini sendiri telah disampaikan UOB dalam “UOB Indonesia Economic Outlook 2017: East Java as the Next Economic Hub for Eastern Indonesia Development” yang dihadiri lebih dari 200 nasabah UOB di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (26/7/2017).

Kevin memaparkan kestabilan pertumbuhan PDB, tingkat inflasi, suku bunga, serta nilai tukar rupiah pada semester pertama 2017 akan memperlambat potensi pengetatan keuangan tahun ini yang kemungkinan terjadi pada semester I 2018. Selain itu, diraihnya peringkat investasi dari Standard & Poor’s merupakan bukti komitmen pemerintah Indonesia atas terlaksananya reformasi ekonomi dan meningkatnya iklim investasi.

Ekonomi RI
Pandangan positif dari lembaga pemeringkat investasi Moody’s & Fitch’s yang sebelumnya telah memberikan peringkat investasi berpotensi pula meningkatkan peringkat investasi Indonesia selanjutnya.

“Meskipun masih terjadi ketidakpastikan ekonomi global, investasi asing yang masuk ke Indonesia rata-rata per tahun sebesar USD29 miliar dalam empat tahun terakhir. Arus investasi diharapkan terus mengalir masuk dengan hadirnya berbagai inisiatif regional, seperti ‘Belt and Road’ dari Tiongkok (China) yang merupakan inisiatif pembangunan infrastruktur dengan tujuan meningkatkan konektivitas," terangnya.

"Inisiatif seperti ini akan menciptakan berbagai kesempatan pertumbuhan bisnis yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional,” tutur Kevin.

Ekonomi RI
Setelah sebelumnya pemerintah Indonesia fokus pada pertumbuhan ekonomi di Jakarta dan Pulau Jawa, kini dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerintah lebih berfokus pada investasi di wilayah Indonesia Timur, seperti terdapat dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) untuk periode 2011-2025.

“Pemerintah Indonesia di bawah kepemipinan Presiden Joko Widodo berkomitmen tinggi dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi, antara lain melalui proyek-proyek infrastruktur yang akan meningkatkan konektivitas atau keterhubungan antar pulau di Indonesia Timur. Kami yakin bahwa proyek-proyek tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terhadap PDB Indonesia Timur,” terangnya.

Pada 2016, Indonesia Timur berkontribusi sebesar 11,63% terhadap PDB Indonesia yang didukung oleh industri-industri, seperti pertanian, infrastruktur, layanan kesehatan, dan mineral.

Ekonomi RI
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7600 seconds (0.1#10.140)