Sambut Bandara Baru, Kulonprogo Siapkan Tenaga Profesional

Rabu, 02 Agustus 2017 - 20:33 WIB
Sambut Bandara Baru, Kulonprogo Siapkan Tenaga Profesional
Sambut Bandara Baru, Kulonprogo Siapkan Tenaga Profesional
A A A
YOGYAKARTA - Pemerintah Kabupaten (pemkab) Kulonprogo melakukan kerja sama dengan Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait pengadaan sumber daya manusia (SDM). Pada 2018 nanti akan ada sekitar 50 warga yang akan dididik menjadi taruna di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI).

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengatakan kehadiran bandara New Yogyakarta Internasional Airpot (NYIA) harus mampu disambut masyarakat. Mereka harus mampu bekerja di bandara dalam beberapa pekerjaan. Untuk itulah Pemkab berkomitmen memberikan pendidikan kepada warganya untuk bisa bekerja di bandara dengan membekali pendidikan.

“Kerja sama ini, nantinya untuk menyiapkan SDM agar bisa bekerja di bandara,” ujar Hasto di sela-sela penandatangan kerja sama antara Pemkab Kulonprogo dengan Kementerian perhubungan di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Rabu (2/8/2017).

Konsep pendidikan yang ditawarkan nantinya akan ada sharing antara Pemkab dengan calon siswa. Sekolah ini sudah memiliki standar internasional yang lulusannya banyak diserap oleh berbagai maskapai penerbangan, maupun pengelolaan dan operasional bandara tersendiri.

“Target kita untuk tahun pertama ada 50 anak, yang bisa dibiayai. Tetapi untuk program in house training lebih banyak dan dilaksanakan di Kulonprogo,” tuturnya.

Ketua STPI Novianto Widadi mengatakan, bandara butuh SDM yang berkualitas dan memiliki standar. Disinilah STPI memiliki peran untuk menciptakan tenaga ahli dan terampil yang akan bekerja di bidangnya. Kerja sama dengan pemkab, sudah dilakukan beberapa kabupaten, untuk menyiapkan tenaga kerjanya agar bisa ditampung di bandara.

“Masyarakat terdampak bisa ikut hadir dan bekerja di bandara,” ujarnya.

STPI sendiri memiliki 15 program studi dan 110 diklat yang bisa tiga minggu hingga beberapa bulan. Diklat tersebut bisa dilakukan dengan model pelatihan di daerah. Cara ini bisa dilakukan dengan banyak pilihan program yang bisa dipilih.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8122 seconds (0.1#10.140)