BI Sebut Ada Tiga Faktor Utama Pendorong Revolusi Digital
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) hari ini menggelar Seminar Nasional Big Data bertajuk Globalisasi Digital: Optimalisasi Pemanfaatan Big Data untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi. Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, Indonesia masuk dalam era revolusi digital yang disebut sebagai revolusi industri keempat.
Menurutnya, jika dirunut berdasarkan tahapannya, revolusi industri pertama ditandai dengan lahirnya mesin uap, kedua yaitu munculnya elektrifikasi dan produksi-produksi secara massal. Ketiga, ditandai dengan munculnya teknologi internet, dan keempat yaitu fase di mana hampir semua sendi kehidupan telah tersentuh layanan digital.
"Pada fase ini layanan digital telah memengaruhi cara kita membuat keputusan, berinteraksi antara satu dengan orang lain sekaligus mendorong munculnya model bisnis baru yang jauh lebih efisien dan efektif tentu penuh inovasi. Kami cermati paling tidak ada tiga faktor utama pendorong revolusi digital," kata dia dalam sambutannya di Gedung BI, Jakarta, Rabu (9/8/2017).
Pertama, ditandai dengan perkembangan telepon selular. Dewasa ini telepon selular telah menjadi perangkat utama untuk mengakses internet. Mayoritas lalu lintas online dunia saat ini berasal dari perangka telepon selular.
"Kedua, perkembangan internet. Pada 2016 hampir 18 miliar sistem berbasis internet telah saling terkoneksi yang mengakitbatkan terciptanya konsep inovatif seperti smarthome dan lainnya. Ketiga, big data yang didukung oleh kemampuan komputer melakukan analisisi yang kompleks," tutur Agus.
Pada 2016, lalu lintas intertnet global setidaknya telah mencapai 1,2 triliun giga bite terutama dipicu peningkatan tren penggunaan media sosoail melalui perangkat gadget. Sedangkan 2013 terdapat setidaknya 1,8 miliar pengguna aktif yang kemudian berpengaruh terhadap pengguna medsos menjadi 2,8 miliar pada 2016.
Aktivitas medsos dan layanan digital yang meluas telah mendorong data baru secara masif, data besar, bervariasi dan dihasilkan cepat, real time dan inilah yang dikenal sebagai big data.
Seiring perkembangan teknologi pesat saat ini dapat menyaring informasi dan melakukan analisasi yang mendalam terhadap data tersebut. Sehingga dapat digunakan untuk keperluan produktif.
"Ketiga faktor di atas merupakan bagian dari fenomena terobosan teknologi yang dikenal dengan nama distrubsi teknologi. Fenomena ini menggambarkan bagaimana perubahan teknologi mampu mengubah kehidupan masyarakat, munculnya berbagai sosmed misalnya telah menyebabkan perubahan cara manusia berinterraksi," terang dia.
Menurutnya, jika dirunut berdasarkan tahapannya, revolusi industri pertama ditandai dengan lahirnya mesin uap, kedua yaitu munculnya elektrifikasi dan produksi-produksi secara massal. Ketiga, ditandai dengan munculnya teknologi internet, dan keempat yaitu fase di mana hampir semua sendi kehidupan telah tersentuh layanan digital.
"Pada fase ini layanan digital telah memengaruhi cara kita membuat keputusan, berinteraksi antara satu dengan orang lain sekaligus mendorong munculnya model bisnis baru yang jauh lebih efisien dan efektif tentu penuh inovasi. Kami cermati paling tidak ada tiga faktor utama pendorong revolusi digital," kata dia dalam sambutannya di Gedung BI, Jakarta, Rabu (9/8/2017).
Pertama, ditandai dengan perkembangan telepon selular. Dewasa ini telepon selular telah menjadi perangkat utama untuk mengakses internet. Mayoritas lalu lintas online dunia saat ini berasal dari perangka telepon selular.
"Kedua, perkembangan internet. Pada 2016 hampir 18 miliar sistem berbasis internet telah saling terkoneksi yang mengakitbatkan terciptanya konsep inovatif seperti smarthome dan lainnya. Ketiga, big data yang didukung oleh kemampuan komputer melakukan analisisi yang kompleks," tutur Agus.
Pada 2016, lalu lintas intertnet global setidaknya telah mencapai 1,2 triliun giga bite terutama dipicu peningkatan tren penggunaan media sosoail melalui perangkat gadget. Sedangkan 2013 terdapat setidaknya 1,8 miliar pengguna aktif yang kemudian berpengaruh terhadap pengguna medsos menjadi 2,8 miliar pada 2016.
Aktivitas medsos dan layanan digital yang meluas telah mendorong data baru secara masif, data besar, bervariasi dan dihasilkan cepat, real time dan inilah yang dikenal sebagai big data.
Seiring perkembangan teknologi pesat saat ini dapat menyaring informasi dan melakukan analisasi yang mendalam terhadap data tersebut. Sehingga dapat digunakan untuk keperluan produktif.
"Ketiga faktor di atas merupakan bagian dari fenomena terobosan teknologi yang dikenal dengan nama distrubsi teknologi. Fenomena ini menggambarkan bagaimana perubahan teknologi mampu mengubah kehidupan masyarakat, munculnya berbagai sosmed misalnya telah menyebabkan perubahan cara manusia berinterraksi," terang dia.
(izz)