Public Expose Marathon di BEI, Bank BRI Konsisten Jaga Kinerja
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menggelar public expose di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Kegiatan ini salah satu rangkaian dari Public Expose Marathon 2017 yang diinisiasi BEI, Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) serta Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan diselenggarakan di 10 kota di Indonesia.
Wakil Direktur Utama Bank BRI Sunarso menyatakan, secara konsisten perseroan mampu tumbuh dan menjaga kinerja positif. Market share pinjaman Bank BRI pada 2003 sebesar 10,8% dan di akhir 2016 naik menjadi 14,5%.
Market share simpanan juga tercatat mengalami kenaikan, di mana pada 2003 simpanan BRI memiliki market share sebesar 8,6% dan di akhir 2016 tercatat 14,9%. Tidak hanya kredit dan simpanan, market share laba bersih BRI juga mengalami kenaikan pada 2003 market share laba bersih Bank BRI dari semula 11,3% di 2003 menjadi 24,17% di akhir 2016.
"Data ini menunjukkan bahwa selama ini kinerja Bank BRI selalu tumbuh dari puncak ke puncak serta tidak pernah mengalami negative growth," ujarnya di Jakarta, Rabu (9/8/2017).
Salah satu pendorong utama kinerja Bank BRI selama ini adalah segmen UMKM. Penyaluran kredit di akhir Juni 2017 tercatat senilai Rp687,9 triliun atau tumbuh 11,8% dari penyaluran kredit di akhir Juni 2016 sebesar Rp615,5 triliun.
Dari seluruh kredit yang disalurkan Bank BRI, 74,4% di antaranya atau senilai Rp490 triliun disalurkan ke segmen UMKM. "Target kami, porsi pembiayaan ke segmen UMKM selalu meningkat dan pada 2022 portofolio kredit UMKM mencapai 80% dari seluruh total kredit yang disalurkan Bank BRI," kata Sunarso.
Fokus dan komitmen Bank BRI terhadap pemberdayaan UMKM tidak terlepas dari fakta bahwa UMKM berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian nasional dan penyerapan tenaga kerja serta memiliki andil dalam pemerataan hasil pembangunan.
Selain itu, UMKM resilient apabila menghadapi kondisi ekonomi yang sedang krisis. "Berdasarkan data 2014, dari 56,4 juta UMKM yang ada di Indonesia baru 30% yang mampu mendapatkan akses pembiayaan. Ini potensi sangat besar bagi Bank BRI turut serta dalam memberdayakan UMKM," terang dia.
Wakil Direktur Utama Bank BRI Sunarso menyatakan, secara konsisten perseroan mampu tumbuh dan menjaga kinerja positif. Market share pinjaman Bank BRI pada 2003 sebesar 10,8% dan di akhir 2016 naik menjadi 14,5%.
Market share simpanan juga tercatat mengalami kenaikan, di mana pada 2003 simpanan BRI memiliki market share sebesar 8,6% dan di akhir 2016 tercatat 14,9%. Tidak hanya kredit dan simpanan, market share laba bersih BRI juga mengalami kenaikan pada 2003 market share laba bersih Bank BRI dari semula 11,3% di 2003 menjadi 24,17% di akhir 2016.
"Data ini menunjukkan bahwa selama ini kinerja Bank BRI selalu tumbuh dari puncak ke puncak serta tidak pernah mengalami negative growth," ujarnya di Jakarta, Rabu (9/8/2017).
Salah satu pendorong utama kinerja Bank BRI selama ini adalah segmen UMKM. Penyaluran kredit di akhir Juni 2017 tercatat senilai Rp687,9 triliun atau tumbuh 11,8% dari penyaluran kredit di akhir Juni 2016 sebesar Rp615,5 triliun.
Dari seluruh kredit yang disalurkan Bank BRI, 74,4% di antaranya atau senilai Rp490 triliun disalurkan ke segmen UMKM. "Target kami, porsi pembiayaan ke segmen UMKM selalu meningkat dan pada 2022 portofolio kredit UMKM mencapai 80% dari seluruh total kredit yang disalurkan Bank BRI," kata Sunarso.
Fokus dan komitmen Bank BRI terhadap pemberdayaan UMKM tidak terlepas dari fakta bahwa UMKM berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian nasional dan penyerapan tenaga kerja serta memiliki andil dalam pemerataan hasil pembangunan.
Selain itu, UMKM resilient apabila menghadapi kondisi ekonomi yang sedang krisis. "Berdasarkan data 2014, dari 56,4 juta UMKM yang ada di Indonesia baru 30% yang mampu mendapatkan akses pembiayaan. Ini potensi sangat besar bagi Bank BRI turut serta dalam memberdayakan UMKM," terang dia.
(izz)