Pergerakan IHSG Diprediksi Terkonsolidasi
A
A
A
JAKARTA - Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan kembali bergerak terkonsolidasi dengan range pergerakan 5.800-5.850.
Lanjar mengatakan, pergerakan yang cenderung flat pada IHSG membuat pola teknikal seakan tertahan pada level resistance (5.830) terdekat dan support bullish trend (5.800).
"Indikator Stochastic mengarah positif mendekati level jenuh beli dengan momentum Flat pada indikator RSI," ujarnya di Jakarta, Jumat (11/8/2017).
Sementara, IHSG kemarin bergerak cenderung tertekan selama perdagangan IHSG (+0,03%) ditutup menguat tipis diakhir sesi perdagangan 1,94 poin dilevel 5.825,95. Indeks sektor pertambangan (+0,74%) menguat menjadi penahan pelemahan IHSG sedangkan Indeks sektor aneka industri (-1,18%) melemah menjadi penekan utama sepanjang perdagangan.
Data tingkat penjualan eceran (+6,3%) dalam negeri berkontraksi dengan ekspektasi (2,7%) seakan mampu menahan gempuran sentimen aksi jual indeks global dan regional.
"Investor asing tercatat net buy pada pasar reguler sebesar Rp299,93 miliar. Namun tercatat net sell dikeseluruhan sebesar Rp66,36 miliar karena terjadi aksi jual cukup tinggi pada pasar negosiasi sebesar Rp366,29 miliar," pungkasnya.
Saham-saham yang dapat masih dapat diperhatikan diantaranya BDMN, GJTL, INDF, ITMG, JPFA, JSMR, PGAS, GGRM, SMBR, dan UNVR.
Lanjar mengatakan, pergerakan yang cenderung flat pada IHSG membuat pola teknikal seakan tertahan pada level resistance (5.830) terdekat dan support bullish trend (5.800).
"Indikator Stochastic mengarah positif mendekati level jenuh beli dengan momentum Flat pada indikator RSI," ujarnya di Jakarta, Jumat (11/8/2017).
Sementara, IHSG kemarin bergerak cenderung tertekan selama perdagangan IHSG (+0,03%) ditutup menguat tipis diakhir sesi perdagangan 1,94 poin dilevel 5.825,95. Indeks sektor pertambangan (+0,74%) menguat menjadi penahan pelemahan IHSG sedangkan Indeks sektor aneka industri (-1,18%) melemah menjadi penekan utama sepanjang perdagangan.
Data tingkat penjualan eceran (+6,3%) dalam negeri berkontraksi dengan ekspektasi (2,7%) seakan mampu menahan gempuran sentimen aksi jual indeks global dan regional.
"Investor asing tercatat net buy pada pasar reguler sebesar Rp299,93 miliar. Namun tercatat net sell dikeseluruhan sebesar Rp66,36 miliar karena terjadi aksi jual cukup tinggi pada pasar negosiasi sebesar Rp366,29 miliar," pungkasnya.
Saham-saham yang dapat masih dapat diperhatikan diantaranya BDMN, GJTL, INDF, ITMG, JPFA, JSMR, PGAS, GGRM, SMBR, dan UNVR.
(ven)