Jokowi Sebut Korupsi Gerus Daya Saing Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Indonesia harus menjadi bangsa yang maju dan diperhitungkan bangsa lain di dunia. Hal tersebut hanya bisa dicapai jika Indonesia memiliki daya saing yang tinggi.
(Baca Juga: Di Depan Wakil Rakyat, Jokowi Janji Ciptakan Ekonomi Berkeadilan)
Namun, kata dia, upaya Indonesia untuk meningkatkan daya saing dihancurkan oleh oknum-oknum yang melakukan praktik korupsi. Menurutnya, korupsi menjadi salah satu hal yang dapat menggerus daya saing nasional.
"Kita akan menjadi bangsa maju yang diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain di dunia apabila kita memiliki daya saing. Salah satu penggerus daya saing kita adalah korupsi. Ini musuh kita bersama," kata dia di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (16/8/2017).
Karena itu, Presiden mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama memerangi korupsi. Menurutnya, pemerintah mendukung setiap usaha, dari semua pihak dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi serta memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Selain memerangi korupsi yang menggerogoti APBN dan uang rakyat, pemerintah juga terus menguatkan sistem dan basis data perpajakan nasional. Untuk itu, pemerintah bersyukur parlemen telah menyetujui Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang (Perppu) Nomor 1 tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan.
"Kita optimis bahwa dengan Perppu tersebut, APBN Indonesia akan semakin kokoh karena sumber kekuatannya berasal langsung dari rakyat, dan setiap rupiahnya digunakan untuk kepentingan rakyat," tegasnya.
"Indonesia juga semakin siap menyambut era keterbukaan informasi internasional yang memberlakukan Sistem Pertukaran Informasi Otomatis (Automatic Exchange of Information/AEoI)," imbuh Jokowi.
Baca Juga: Presiden Tak Ingin Hanya Segelintir Orang yang Sejahtera
Jokowi: Bangun Infrastruktur demi Tuntaskan Janji Kemerdekaan RI
(Baca Juga: Di Depan Wakil Rakyat, Jokowi Janji Ciptakan Ekonomi Berkeadilan)
Namun, kata dia, upaya Indonesia untuk meningkatkan daya saing dihancurkan oleh oknum-oknum yang melakukan praktik korupsi. Menurutnya, korupsi menjadi salah satu hal yang dapat menggerus daya saing nasional.
"Kita akan menjadi bangsa maju yang diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain di dunia apabila kita memiliki daya saing. Salah satu penggerus daya saing kita adalah korupsi. Ini musuh kita bersama," kata dia di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (16/8/2017).
Karena itu, Presiden mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama memerangi korupsi. Menurutnya, pemerintah mendukung setiap usaha, dari semua pihak dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi serta memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Selain memerangi korupsi yang menggerogoti APBN dan uang rakyat, pemerintah juga terus menguatkan sistem dan basis data perpajakan nasional. Untuk itu, pemerintah bersyukur parlemen telah menyetujui Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang (Perppu) Nomor 1 tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan.
"Kita optimis bahwa dengan Perppu tersebut, APBN Indonesia akan semakin kokoh karena sumber kekuatannya berasal langsung dari rakyat, dan setiap rupiahnya digunakan untuk kepentingan rakyat," tegasnya.
"Indonesia juga semakin siap menyambut era keterbukaan informasi internasional yang memberlakukan Sistem Pertukaran Informasi Otomatis (Automatic Exchange of Information/AEoI)," imbuh Jokowi.
Baca Juga: Presiden Tak Ingin Hanya Segelintir Orang yang Sejahtera
Jokowi: Bangun Infrastruktur demi Tuntaskan Janji Kemerdekaan RI
(izz)