Kontribusi Pertumbuhan Pariwisata di Sektor Ekonomi Terbesar dan Tercepat

Kamis, 17 Agustus 2017 - 10:31 WIB
Kontribusi Pertumbuhan Pariwisata di Sektor Ekonomi Terbesar dan Tercepat
Kontribusi Pertumbuhan Pariwisata di Sektor Ekonomi Terbesar dan Tercepat
A A A
JAKARTA - Sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan pariwisata sebagai sektor unggulan pembangunan nasional, dunia pariwisata Indonesia menjadi salah satu sektor ekonomi terbesar dan tercepat pertumbuhannya. Bahkan, pariwisata menjadi core economy negara ini ke depan.

Pariwisata merupakan komoditas yang paling berkelanjutan dan menyentuh hingga ke level bawah masyarakat. Setiap tahun, performa pariwisata Indonesia menanjak di saat beberapa komoditas lain, seperti minyak, gas, batu bara, serta kelapa sawit terus merosot.

Dalam kurun waktu tiga tahun, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya terus mendorong pariwisata Indonesia menjadi lebih cantik dan menarik, from nothing to something. Walhasil, destinasi pariwisata Indonesia menjadi magnet bagi para wisatawan mancanegara.

Melalui branding Wonderful Indonesia, peringkat pariwisata Indonesia di dunia berada di posisi ke-50 pada 2015. Bahkan, berdasarkan laporan resmi World Economic Forum, Indonesia berhasil melejit delapan peringkat hingga ke peringkat 42 pada 6 April 2017. Sebelumnya, di peringkat ke-70 dari 141 negara pada 2013.

“Target saya, Indonesia akan mampu mencapai ranking ke-20 sebelum 2019 dan bertekad pariwisata akan menjadi penghasil devisa negara terbesar sekaligus menjadi destinasi pariwisata terbaik di tingkat regional serta global,” ungkap Arief Yahya.

Sektor pariwisata diproyeksikan mampu menyumbang produk domestik bruto sebesar 15%, Rp 280 triliun untuk devisa negara, 20 juta kunjungan wisatwan mancanegara, 275 juta perjalanan wisatawan nusantara dan menyerap 13 juta tenaga kerja pada 2019. Lebih jauh, sektor pariwisata diyakini mampu menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang lebih tersebar di seluruh negeri ini.

"Diharapkan pula mampu memutus rantai kemiskinan, pengangguran, juga kesenjangan dengan cepat dan tepat," kata Menpar.

Arief, penerima Indonesia Marketing Association (IMA) Excellence Award for Tourism Marketing, telah memberikan sumbangsih besar di bidang marketing, khususnya industri pariwisata. Di tangannya, pada 2016 Indonesia melalui branding Wonderfull Indonesia telah meraih 46 penghargaan dari 22 negara penyelenggara. Bahkan, Pavilion Wonderful Indonesia sukses mempertahankan gelar The Best Exhibition 2017. Tercatat pada semester satu 2017, parwisata Indonesia telah meraih 17 penghargaan.

“Penghargaan tersebut menandakan bahwa Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sudah diakui banyak negara, sebagai tempat berlibur yang aman dan nyaman. Hal ini pun mempengaruhi pula pertumbuhan pariwisata di semester satu 2017 sebesar 22,4%. Saat ini pesaing bukan lagi Malaysia, Singapura, atau Thailand, yang pertumbuhannya masih di bawah 5%,” ungkap Menpar.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6458 seconds (0.1#10.140)