30 Korporasi Tangguh Indonesia Versi ITB
A
A
A
BANDUNG - Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) merilis buku Korporasi Tangguh Indonesia, Jumat (18/8/2017). Buku setebal lebih dari 600 halaman itu, berisi sekitar 30 perusahaan Indonesia yang mampu bertahan dan menunjukkan kinerja terbaiknya, kendati diterpa krisis ekonomi dan gejolak global.
Perwakilan alumni angkatan 77 yang juga tim penyusun Korporasi Tanggung Indonesia Tri Haryo Susilo mengatakan, tim alumni ITB angkatan 77 dibantu ratusan mahasiswa ITB melakukan riset terhadap lebih dari 1.000 perusahaan terbuka di Indonesia. Risetnya sendiri telah dilakukan sejak 2016 lalu.
"Riset tersebut bertujuan mencari perusahaan-perusahaan di Indonesia yang mampu bertahan di terpa krisis. Perusahaan tersebut justru mampu terus mencatat peningkatan keuntungan. Hasilnya ada sekitar 30 perusahaan," kata Tri Haryo Susilo di Aula Barat Kampus ITB, Bandung, Jawa Barat, Jumat (18/8/2017).
Menurut dia, beberapa perusahaan atau brand tersebut adalah Bata, Alkindo, Bukit Asam, Gudang Garam, Kalbe, Cas Group, Sari roti, ACE Hardware, Ciputra, Telkom Indonesia, Semen Indonesia, dan lainnya. Diakui dia, ke-30 perusahaan tersebut menyisihkan lebih dari 600 perusahaan yang masuk kriteria korporasi tangguh.
Proses seleksi dimulai dengan melakukan download data kinerja semua perusahaan terbuka sejak 2009 hingga 2015. Data itu dimaksudkan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan. "Standar yang kami nilai misalnya perusahaan tersebut tidak pernah rugi, saham selalu liquid, ROA meningkat dan lainnya," beber dia.
Setelah menemukan perusahaan-perusahaan berkinerja baik, tim selanjutnya melakukan wawancara terkait tips dan cara perusahaan keluar dari krisis ekonomi. "Hasil wawancana itulah yang menjadi isi dari buku ini. Sehingga kita bisa mengetahui, apa langkah dan cara mereka," jelasnya.
Dari kesimpulan itu, lanjut dia, setidaknya ada 11 poin yang menjadi catatan penting dalam buku tersebut. 11 catatan itu menjadi rumus bagi perusahaan-perusahaan itu mampu bertahan dan survive. Di antara adalah, perusahaan memiliki curuk bisnis yang spesifik.
Kemudian, perusahaan memiliki umpan balik yang cepat atas produknya, perusahaan memiliki roh, pengelolaan keuangan, dan SDM yang baik. "Telkom dan Semen Indonesia termasuk perusahaan yang memiliki roh atau semangat untuk maju," paparnya.
Perwakilan alumni angkatan 77 yang juga tim penyusun Korporasi Tanggung Indonesia Tri Haryo Susilo mengatakan, tim alumni ITB angkatan 77 dibantu ratusan mahasiswa ITB melakukan riset terhadap lebih dari 1.000 perusahaan terbuka di Indonesia. Risetnya sendiri telah dilakukan sejak 2016 lalu.
"Riset tersebut bertujuan mencari perusahaan-perusahaan di Indonesia yang mampu bertahan di terpa krisis. Perusahaan tersebut justru mampu terus mencatat peningkatan keuntungan. Hasilnya ada sekitar 30 perusahaan," kata Tri Haryo Susilo di Aula Barat Kampus ITB, Bandung, Jawa Barat, Jumat (18/8/2017).
Menurut dia, beberapa perusahaan atau brand tersebut adalah Bata, Alkindo, Bukit Asam, Gudang Garam, Kalbe, Cas Group, Sari roti, ACE Hardware, Ciputra, Telkom Indonesia, Semen Indonesia, dan lainnya. Diakui dia, ke-30 perusahaan tersebut menyisihkan lebih dari 600 perusahaan yang masuk kriteria korporasi tangguh.
Proses seleksi dimulai dengan melakukan download data kinerja semua perusahaan terbuka sejak 2009 hingga 2015. Data itu dimaksudkan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan. "Standar yang kami nilai misalnya perusahaan tersebut tidak pernah rugi, saham selalu liquid, ROA meningkat dan lainnya," beber dia.
Setelah menemukan perusahaan-perusahaan berkinerja baik, tim selanjutnya melakukan wawancara terkait tips dan cara perusahaan keluar dari krisis ekonomi. "Hasil wawancana itulah yang menjadi isi dari buku ini. Sehingga kita bisa mengetahui, apa langkah dan cara mereka," jelasnya.
Dari kesimpulan itu, lanjut dia, setidaknya ada 11 poin yang menjadi catatan penting dalam buku tersebut. 11 catatan itu menjadi rumus bagi perusahaan-perusahaan itu mampu bertahan dan survive. Di antara adalah, perusahaan memiliki curuk bisnis yang spesifik.
Kemudian, perusahaan memiliki umpan balik yang cepat atas produknya, perusahaan memiliki roh, pengelolaan keuangan, dan SDM yang baik. "Telkom dan Semen Indonesia termasuk perusahaan yang memiliki roh atau semangat untuk maju," paparnya.
(akr)