Harga Minyak Turun Dampak Kekhawatiran Banjir Pasokan Libya

Rabu, 23 Agustus 2017 - 08:41 WIB
Harga Minyak Turun Dampak Kekhawatiran Banjir Pasokan Libya
Harga Minyak Turun Dampak Kekhawatiran Banjir Pasokan Libya
A A A
SINGAPURA - Harga minyak dunia pada perdagangan hari ini turun, terjepit di antara kekhawatiran kelebihan pasokan, yang dipicu oleh meningkatnya produksi Libya dan kekhawatiran akan berkurangnya investasi masa depan di industri ini.

Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (23/8/2017), harga minyak dunia brent, patokan internasional untuk harga minyak berada di level USD51,61 per barel pada pukul 01.05 GMT atau turun 26 sen setara 0,5% dari penutupan terakhir mereka. Sementara, harga minyak AS, West Texas Intermediate (WTI) berada di level USD47,63 per barel, turun 20 sen atau 0,4%.

Bernstein Research memperingatkan bahwa harga murah dan persediaan yang cukup banyak menyebabkan tingkat investasi industri minyak yang rendah.

"Kami melihat (minyak dan gas) memesan aktivitas asupan di tingkat rendah yang hampir sama seperti 2016. Untuk saat ini, kami mengingatkan investor bahwa tingkat kontrak tampaknya masih tidak cukup untuk mendorong pemulihan pendapatan," kata Bernstein Research.

Lapangan minyak Sharara Libya, yang terbesar di negara itu, berangsur-angsur restart kemarin setelah shutdown. Sharara baru-baru ini mencapai 280.000 barel per hari (bpd), namun ditutup awal bulan ini karena adanya blokade pipa.

Produksinya menjadi kunci produksi minyak Libya, yang melonjak di atas 1 juta barel per hari pada akhir Juni, sekitar empat kali lipat tingkatnya pada musim panas lalu.

Produksi Libya yang meningkat menjadi penghalang niat Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama produsen non-OPEC termasuk Rusia yang telah berjanji untuk mengurangi produksi sekitar 1,8 juta bph dari Januari tahun ini hingga Maret 2018 untuk memperketat persediaan.

Namun, OPEC sejauh ini gagal memenuhi janjinya, karena sebagian produksi cukupo kuat di Libya. Anggota OPEC telah dibebaskan dari pemotongan.

"Sentimen terhadap minyak masih bearish di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan dan kemungkinan kesepakatan pemangkasan pasokan OPEC berantakan," kata Lukman Otunuga, analis di FXTM broker berjangka.

Pertemuan berikutnya dari komite menteri OPEC dan negara-negara non-OPEC untuk membahas pakta produksi mereka telah diajukan pada 22 September. Di Amerika Serikat, persediaan minyak mentah turun sebesar 3,6 juta barel dalam sepekan hingga 18 Agustus sebesar 465,6 juta. Namun, stok bensin naik 1,4 juta barel, dibanding ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 643.000 barel.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6982 seconds (0.1#10.140)