IHSG Ditutup Cetak Rekor Baru Tembus Level 5.914
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berhasil ditutup mencetak rekor tertinggi. Bursa saham dalam negeri ditutup naik 33,73 poin setara 0,57% ke level 5.914,02 saat bursa saham Asia mixed.
IHSG pada perdagangan tadi siang bertahan di zona hijau meski kekuatannya menipis dengan hanya naik 1,52 poin setara 0,03% ke level 5.881,81 setelah pagi tadi dibuka menguat sebesar 21,20 poin setara 0,36% ke level 5.901,50. Sementara, pada perdagangan kemarin IHSG ditutup naik 19,29 poin setara 0,33% ke level 5.880,30.
Sektor saham dalam negeri hingga penutupan perdagangan hari ini mayoritas berada di jalur positif. Sektor dengan penguatan tertinggi adalah pertambangan yang naik 1,91% dan sektor yang melemah terdalam yaitu industri dasar yang turun 0,50%
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp6,65 triliun dengan 11,24 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai Rp364,88 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,62 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,99 triliun. Tercatat sebesar 188 saham menguat, 138 saham melemah dan 140 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp600 menjadi Rp71.100, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) naik Rp380 menjadi Rp3.350, dan PT Inti Bangu Sejahtera Tbk (IBST) menguat Rp200 menjadi Rp4.900.
Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Barito Pacifiv Tbk (BRPT) melemah Rp70 menjadi Rp1.910, PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC) turun Rp60 menjadi Rp3.750, dan PT First Media Tbk (KBLV) turun Rp40 menjadi Rp950.
Seperti dilansir CNBC, Rabu (23/8/2017), bursa saham Asia ditutup mixed. Di mana Indeks Nikkei 225 naik 0,26% atau 50,80 poin ke level 19.434,64, mengakhiri penurunan lima hari berturut-turut.
Sementara, di Korea Selatan, Indeks Kospi ditutup naik tipis 0,05% atau 1,07 poin ke level 2.366,4. Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 memberikan kenaikan yang dibuat di awal sesi, di mana indeks turun 0,22% atau 12,924 poin ke level 5.737,00 karena kenaikan sektor energi diimbangi pelemahan sektor utilitas dan teknologi informasi.
Pasar daratan China juga tercatat menurun dengan Shanghai Composite tergelincir 0,08% atau 2,54 poin ke level 3.287,67 dan Shenzhen Composite turun 0,331% atau 6,32 poin menjadi 1.901,99.
IHSG pada perdagangan tadi siang bertahan di zona hijau meski kekuatannya menipis dengan hanya naik 1,52 poin setara 0,03% ke level 5.881,81 setelah pagi tadi dibuka menguat sebesar 21,20 poin setara 0,36% ke level 5.901,50. Sementara, pada perdagangan kemarin IHSG ditutup naik 19,29 poin setara 0,33% ke level 5.880,30.
Sektor saham dalam negeri hingga penutupan perdagangan hari ini mayoritas berada di jalur positif. Sektor dengan penguatan tertinggi adalah pertambangan yang naik 1,91% dan sektor yang melemah terdalam yaitu industri dasar yang turun 0,50%
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp6,65 triliun dengan 11,24 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai Rp364,88 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,62 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,99 triliun. Tercatat sebesar 188 saham menguat, 138 saham melemah dan 140 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp600 menjadi Rp71.100, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) naik Rp380 menjadi Rp3.350, dan PT Inti Bangu Sejahtera Tbk (IBST) menguat Rp200 menjadi Rp4.900.
Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Barito Pacifiv Tbk (BRPT) melemah Rp70 menjadi Rp1.910, PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC) turun Rp60 menjadi Rp3.750, dan PT First Media Tbk (KBLV) turun Rp40 menjadi Rp950.
Seperti dilansir CNBC, Rabu (23/8/2017), bursa saham Asia ditutup mixed. Di mana Indeks Nikkei 225 naik 0,26% atau 50,80 poin ke level 19.434,64, mengakhiri penurunan lima hari berturut-turut.
Sementara, di Korea Selatan, Indeks Kospi ditutup naik tipis 0,05% atau 1,07 poin ke level 2.366,4. Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 memberikan kenaikan yang dibuat di awal sesi, di mana indeks turun 0,22% atau 12,924 poin ke level 5.737,00 karena kenaikan sektor energi diimbangi pelemahan sektor utilitas dan teknologi informasi.
Pasar daratan China juga tercatat menurun dengan Shanghai Composite tergelincir 0,08% atau 2,54 poin ke level 3.287,67 dan Shenzhen Composite turun 0,331% atau 6,32 poin menjadi 1.901,99.
(izz)