Badai Harvey Mendorong Kenaikan Harga Minyak
A
A
A
HOUSTON - Hujan lebat dari badai tropis Harvey di Negara Bagian Texas, Amerika Serikat, membuat gangguan terhadap kilang-kilang minyak di Negeri Paman Sam. Sementara itu pasokan minyak di Kolombia dan Libya sedang kurang bergairah, sehingga melambungkan harga minyak pada Selasa (29/8/2017),
Mengutip Reuters, penutupan kilang minyak mendorong harga bensin naik ke level tertinggi sejak 2015, yaitu ke level USD1,7799 per galon. Sementara itu, harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) naik 23 sen atau 0,5% menjadi USD46,80 per barel. Dan harga minyak Brent International naik 17 sen atau 0,3% ke level USD52,06 per barel.
Bank AS Goldman Sachs memperkirakan dampak Harvey di pasar minyak AS bisa meningkatkan ketersediaan minyak mentah dalam negeri sebesar 1,4 juta barel per hari sambil mengeluarkan 615.000-785.000 bpd bensin dan 700.000 pasokan sulingan. "Pemadaman kilang yang lebih besar akan meningkatkan minyak mentah," kata Goldman.
Untuk pasar internasional sendiri, pasar di Libya dan Kolombia sedang mengalami gangguan. Di kilang minyak Zawiya di Libya, hanya menghasilkan 120.000 barel per hari, yaitu setengah dari kapasitas di ladang Sharara.
Sharara yang memproduksi 280.000 barel per hari, merupakan salah satu ladang minyak terbesar anggota OPEC, telah ditutup, Pasalnya milisi memblokir jaringan pipa yang menghubungkannya dengan terminal minyak Zawiya.
Di Kolombia, sebuah serangan bom oleh kelompok pemberontak ELN sayap kiri telah menghentikan operasi pemompaan di sepanjang pipa minyak terbesar kedua di negara itu, Cano-Limon Covenas.
Mengutip Reuters, penutupan kilang minyak mendorong harga bensin naik ke level tertinggi sejak 2015, yaitu ke level USD1,7799 per galon. Sementara itu, harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) naik 23 sen atau 0,5% menjadi USD46,80 per barel. Dan harga minyak Brent International naik 17 sen atau 0,3% ke level USD52,06 per barel.
Bank AS Goldman Sachs memperkirakan dampak Harvey di pasar minyak AS bisa meningkatkan ketersediaan minyak mentah dalam negeri sebesar 1,4 juta barel per hari sambil mengeluarkan 615.000-785.000 bpd bensin dan 700.000 pasokan sulingan. "Pemadaman kilang yang lebih besar akan meningkatkan minyak mentah," kata Goldman.
Untuk pasar internasional sendiri, pasar di Libya dan Kolombia sedang mengalami gangguan. Di kilang minyak Zawiya di Libya, hanya menghasilkan 120.000 barel per hari, yaitu setengah dari kapasitas di ladang Sharara.
Sharara yang memproduksi 280.000 barel per hari, merupakan salah satu ladang minyak terbesar anggota OPEC, telah ditutup, Pasalnya milisi memblokir jaringan pipa yang menghubungkannya dengan terminal minyak Zawiya.
Di Kolombia, sebuah serangan bom oleh kelompok pemberontak ELN sayap kiri telah menghentikan operasi pemompaan di sepanjang pipa minyak terbesar kedua di negara itu, Cano-Limon Covenas.
(ven)