Harga Minyak Dunia Naik Tipis Terimbas Badai di Karibia

Jum'at, 08 September 2017 - 09:32 WIB
Harga Minyak Dunia Naik...
Harga Minyak Dunia Naik Tipis Terimbas Badai di Karibia
A A A
SINGAPURA - Harga minyak dunia pada perdagangan hari ini sedikit berubah atau naik tipis, karena industri perminyakan internasional tetap berada dalam kekhawatiran badai yang terjadi di Karibia yang memukul wilayah tersebut selama dua pekan terakhir.

Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/9/2017), harga minyak AS, West Texas Intermediate (WTI) berada di level USD49,16 per barel pada pukul 01.54 GMT, atau 7 sen di atas posisi sebelumnya. Sementara, harga minyak brent, patokan untuk harga minyak di luar Amerika Serikat, naik 11 sen menjadi USD54,60 per barel.

"Pasar minyak sedikit berubah, karena pemulihan dari Hurricane Harvey terhenti pada saat bersamaan bahwa Badai Irma mengancam akan mengganggu sektor ini di Florida," kata bank ANZ.

Badai Harvey melanda pantai Teluk AS dua pekan lalu, membuat banyak industri kilang minyak besar di negara itu terganggu, yang akibatnya permintaan akan sumber air penyulingan minyak mentah turun tajam.

Pada perdagangan kemarin, sekitar 3,8 juta barel kapasitas penyulingan AS setiap hari, atau sekitar 20% masih ditutup. Administrasi Informasi Energi AS (EIA) mengatakan bahwa tingkat utilisasi kilang merosot 16,9% menjadi 79,7% pekan lalu, tingkat terendah sejak 2010.

Itu membuat banyak minyak mentah tidak terpakai, dengan persediaan AS komersial naik 4,6 juta barel pekan lalu, menjadi 462,35 juta barel. Namun, produksi minyak AS juga terpukul dengan produksi mingguan turun dari 9,5 juta bpd menjadi 8,8 juta bpd.

Penutupan pelabuhan dan kilang di sepanjang pantai Teluk dan kondisi laut yang keras di Karibia juga berdampak pada pengiriman. "Impor (minyak) ke Pantai Teluk AS jatuh ke tingkat yang tidak terlihat sejak 1990-an," kata ANZ.

Para pelaku pasar mengatakan akan membutuhkan waktu berminggu-minggu agar industri perminyakan AS dapat kembali ke kapasitas penuh, dan dalam kondisi saat ini sulit untuk mengidentifikasi tren pasar yang mendasar.

"Data untuk minggu ini dan selanjutnya akan diambil dengan sebutir garam karena tren yang mendasari akan dikaburkan oleh dampak badai," kata William O'Loughlin, analis investasi di Rivkin Securities.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0723 seconds (0.1#10.140)