PLN Akan Sekuritisasi Aset PLTU Suralaya Rp4 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan bahwa PT PLN (Persero) akan mensekuritisasi asetnya yang ada di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya. Adapun dana yang diperoleh ditargetkan mencapai Rp4 triliun.
Deputi bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysiius Kiik Ro menyatakan, bahwa perseroan berencana melakukan sekuritisasi aset pada 20 September 2017. "PLN bisa (sekuritisasi) Rp4 triliun. Tanggal 20 September 2017," katanya di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (12/9/2017).
Menurutnya, PLN juga memilih produk sekuritisasi Kontrak Investasi Kolektif Beragun Aset (KIK EBA), seperti PT Jasa Marga (Persero) sebelumnya. Produk ini juga telah mendapatkan apresiasi positif dari publik, dimana tingkat permintaan KIK EBA PLN mencapai Rp9,6 triliun atau setara dengan 2,4 kali dari total nilai penerbitan.
"Jadi sekitar Rp9,6 triliun. Over subscribe 2,4 kali. Underlyingnya Suralaya," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan, PLN dalam waktu dekat akan melakukan sekuritisasi aset seperti yang dilakukan Jasa Marga. Tercatat Jasa Marga telah melakukan sekuritisasi atas asetnya yakni jalan tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) dengan produk sekuritisasi KIK EBA Mandiri JSMR01.
Dia mengungkapkan, saat ini PLN tengah dalam proses penawaran. Diharapkan, pada pertengahan September 2017 sudah bisa dicatatkan di bursa saham. "Sedang dalam proses itu PLN. Ini sudah ada dalam penawaran sekarang. Insya Allah tanggal 15-16 September, pertengahan September bisa dilisting," katanya di Gedung BEI, Jakarta, tengah pekan kemarin.
Deputi bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysiius Kiik Ro menyatakan, bahwa perseroan berencana melakukan sekuritisasi aset pada 20 September 2017. "PLN bisa (sekuritisasi) Rp4 triliun. Tanggal 20 September 2017," katanya di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (12/9/2017).
Menurutnya, PLN juga memilih produk sekuritisasi Kontrak Investasi Kolektif Beragun Aset (KIK EBA), seperti PT Jasa Marga (Persero) sebelumnya. Produk ini juga telah mendapatkan apresiasi positif dari publik, dimana tingkat permintaan KIK EBA PLN mencapai Rp9,6 triliun atau setara dengan 2,4 kali dari total nilai penerbitan.
"Jadi sekitar Rp9,6 triliun. Over subscribe 2,4 kali. Underlyingnya Suralaya," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan, PLN dalam waktu dekat akan melakukan sekuritisasi aset seperti yang dilakukan Jasa Marga. Tercatat Jasa Marga telah melakukan sekuritisasi atas asetnya yakni jalan tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) dengan produk sekuritisasi KIK EBA Mandiri JSMR01.
Dia mengungkapkan, saat ini PLN tengah dalam proses penawaran. Diharapkan, pada pertengahan September 2017 sudah bisa dicatatkan di bursa saham. "Sedang dalam proses itu PLN. Ini sudah ada dalam penawaran sekarang. Insya Allah tanggal 15-16 September, pertengahan September bisa dilisting," katanya di Gedung BEI, Jakarta, tengah pekan kemarin.
(akr)