Takut Sanksi, Bank Besar China Batasi Hubungan dengan Korea Utara
A
A
A
BEIJING - Bank-bank besar China secara diam-diam, tapi pasti mulai membatasi hubungan dan transaksi dengan Korea Utara (Korut) karena takut terkena dampak sanksi Amerika Serikat (AS). Bahkan cabang bank China yang terletak dekat perbatasan Korea Utara mengatakan kepada BBC, mereka telah diperintahkan untuk tidak membuka akun baru bagi warga negara Korut dan bisnis.
Seperti dilansir BBC, Rabu (13/9/2017) hal tersebut bukanlah bagian dari saksi yang diberikan Perserikatan Bangsa-bangsa. Kebijakan tersebut diambil lebih kepada agar China tidak terdampak sanksi, lantaran selama ini perbankan China mendapatkan sorotan karena dianggap turut melakukan transaksi keuangan dengan Korea Utara, negara yang saat ini mendapatkan isolasi internasional.
Ketegangan antara Amerika dan Korea Utara mencuat setelah negeri komunis itu melakukan uji coba nuklir keenam pada 3 September 2017. Selain AS, Dewan Keamanan PBB juga telah menjatuhkan sanksi baru terhadap Korea Utara dengan suara bulat. Sebelumnya AS juga mengumumkan daftar hitam perusahaan maupun pribadi yang dikatakan telah membantu Pyongyang dalam mengembangkan senjata nuklir.
Ketika perorangan atau perusahaan berada dalam daftar hitam AS, maka entitas terancam menghadapi hukuman ketat hingga penghentian hubungan kerja sama dengan Negeri Paman Sam -julukan AS-. Lembaga keuangan China sendiri pernah dituding melakukan pencucian uang yang dipakai guna memfasilitasi misil balistik Korea Utara hingga pengembangan hulu ledak nuklir.
Pemerintah Pyongyang dikatakan menggunakan perusahaan untuk memindahkan uang di seluruh dunia melalui Bank China. Untuk alasan ini, para pejabat di Washington DC telah mengancam bakal menempatkan bank-bank besar China dalam black list: Sanksi internasional kepada lembaga-lembaga besar ini tentunya dapat menyebabkan shockwaves ekonomi global.
Jadi untuk sementara, AS melepaskan tembakan peringatan. “Bank Dandong bertindak sebagai saluran bagi Korea Utara untuk mengakses sistem keuangan AS dan internasional, termasuk dengan memfasilitasi jutaan dolar transaksi untuk perusahan yang terlibat dalam program senjata pemusnah masal dan rudal balistik Korea Utara,” klaim pihak Kementerian Keuangan Negeri Paman Sam ketika menjatuhkan sanksi
Staf dari setidaknya tujuh cabang dari Bank of China dan industri hingga komersial Bank Rakyat Cina telah mengkonfirmasi kepada BBC bahwa rekening Korea Utara yang baru tidak akan dibuka. Mereka mengatakan bahwa proses ini telah dimulai sejak bulan lalu. Salah satu pekerja bank ICBC mengungkapkan bahwa mereka mengikuti perintah dari bank sentral negara dalam hal ini Bank Rakyat China.
Seperti dilansir BBC, Rabu (13/9/2017) hal tersebut bukanlah bagian dari saksi yang diberikan Perserikatan Bangsa-bangsa. Kebijakan tersebut diambil lebih kepada agar China tidak terdampak sanksi, lantaran selama ini perbankan China mendapatkan sorotan karena dianggap turut melakukan transaksi keuangan dengan Korea Utara, negara yang saat ini mendapatkan isolasi internasional.
Ketegangan antara Amerika dan Korea Utara mencuat setelah negeri komunis itu melakukan uji coba nuklir keenam pada 3 September 2017. Selain AS, Dewan Keamanan PBB juga telah menjatuhkan sanksi baru terhadap Korea Utara dengan suara bulat. Sebelumnya AS juga mengumumkan daftar hitam perusahaan maupun pribadi yang dikatakan telah membantu Pyongyang dalam mengembangkan senjata nuklir.
Ketika perorangan atau perusahaan berada dalam daftar hitam AS, maka entitas terancam menghadapi hukuman ketat hingga penghentian hubungan kerja sama dengan Negeri Paman Sam -julukan AS-. Lembaga keuangan China sendiri pernah dituding melakukan pencucian uang yang dipakai guna memfasilitasi misil balistik Korea Utara hingga pengembangan hulu ledak nuklir.
Pemerintah Pyongyang dikatakan menggunakan perusahaan untuk memindahkan uang di seluruh dunia melalui Bank China. Untuk alasan ini, para pejabat di Washington DC telah mengancam bakal menempatkan bank-bank besar China dalam black list: Sanksi internasional kepada lembaga-lembaga besar ini tentunya dapat menyebabkan shockwaves ekonomi global.
Jadi untuk sementara, AS melepaskan tembakan peringatan. “Bank Dandong bertindak sebagai saluran bagi Korea Utara untuk mengakses sistem keuangan AS dan internasional, termasuk dengan memfasilitasi jutaan dolar transaksi untuk perusahan yang terlibat dalam program senjata pemusnah masal dan rudal balistik Korea Utara,” klaim pihak Kementerian Keuangan Negeri Paman Sam ketika menjatuhkan sanksi
Staf dari setidaknya tujuh cabang dari Bank of China dan industri hingga komersial Bank Rakyat Cina telah mengkonfirmasi kepada BBC bahwa rekening Korea Utara yang baru tidak akan dibuka. Mereka mengatakan bahwa proses ini telah dimulai sejak bulan lalu. Salah satu pekerja bank ICBC mengungkapkan bahwa mereka mengikuti perintah dari bank sentral negara dalam hal ini Bank Rakyat China.
(akr)