IHSG Diproyeksi Begerak Mixed, Simak 7 Saham Ini
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diproyeksi akan kembali bergerak mixed tertahan. IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran level 5.830-5.880.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal pergerakan IHSG terkonsolidasi dan masih tertahan pada level MA50 dan bullish trend line.
Dia mengatakan, indikator stochastic memberikan signal negatif dengan dead-cross secara terkonsolidasi pada level dekat overbought. "Momentum RSI tertahan pada level resistance momentum pada oscillator tengah," ujarnya, Jakarta, Jumat (15/9/2017).
Sementara itu, pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat 6,27 poin sebesar 5.852,01 setelah bergerak cenderung mixed. Indeks sektor pertanian dan konsumer menjadi pendorong penguatan. Investor asing tercatat net sell Rp163,32 miliar.
"IHSG sempat tertekan akibat sentimen regional yang terpukul mundur oleh emiten pertambangan dan realisasi data penjualan motor yang melambat menjadi 5,2%," jelas Lanjar.
Pihaknya merekomendasikan beberapa saham yang perlu untuk dicermati, di antaranya PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Intiland Development Tbk (DILD), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Adaro energy Tbk (ADRO), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), dan PT Timas Tbk (TINS).
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal pergerakan IHSG terkonsolidasi dan masih tertahan pada level MA50 dan bullish trend line.
Dia mengatakan, indikator stochastic memberikan signal negatif dengan dead-cross secara terkonsolidasi pada level dekat overbought. "Momentum RSI tertahan pada level resistance momentum pada oscillator tengah," ujarnya, Jakarta, Jumat (15/9/2017).
Sementara itu, pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat 6,27 poin sebesar 5.852,01 setelah bergerak cenderung mixed. Indeks sektor pertanian dan konsumer menjadi pendorong penguatan. Investor asing tercatat net sell Rp163,32 miliar.
"IHSG sempat tertekan akibat sentimen regional yang terpukul mundur oleh emiten pertambangan dan realisasi data penjualan motor yang melambat menjadi 5,2%," jelas Lanjar.
Pihaknya merekomendasikan beberapa saham yang perlu untuk dicermati, di antaranya PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Intiland Development Tbk (DILD), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Adaro energy Tbk (ADRO), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), dan PT Timas Tbk (TINS).
(izz)