BNI Target Transaksi Kartu Kredit Rp35 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menerangkan volume transaksi kartu kredit terus meningkat cukup signifikan, dengan pertumbuhan mencapai dua digit di angka 11%. Ditargetkan transaksi kartu kredit tahun ini mencapai sekitar Rp35 triliun ketika sampai Agustus 2017 masih on the track pada kisaran Rp24 triliun.
"Meski begitu di kuartal III/2017 ini, kami mencoba untuk lebih tinggi lagi," jelas General Manager Devisi Bisnis Kartu Kredit BNI, Corina Leyla Karnalies usai konferensi pers GATF Phase II 2017 di Jakarta, Senin (18/9).
Sambung dia menjelaskan, optimis volume transaksi kartu kredit bisa meningkat dibandingkan tahun lalu. Hal itu lantaran sebelumnya sektor industri tidak naik, sedangkan di 2017 meningkat walaupun berada di bawah angka 10%. "Untuk mendorong pertumbuhan yang besar lagi, kita menyasar pariwisata, karena profiling costumer BNI selalu berubah selama tiga tahun terakhir ini," paparnya.
Bisnis kartu kredit, lanjut dia, tergantung tingkat penggunaannya. Kenaikanya tidak bisa sebesar KPR. Tetapi Ia menerangkan lebih pada penggunaan bertahap kartu, sehingga yang menjadi kuncinya adalah program dan transaksi. "Bagaimana pengguna kartu kredit sering menggunakan kartunya. Makanya, pertumbuhan kartu kredit itu lebih pada besaran penggunaan," terang dia.
Sedangkan dalam ajang Garuda Indonesia Travel Fair 2017 atau GATF 2017 Phase II, Corina menyebut, bila pada ajang pertama mendapat 9.000 pendaftar baru, dan di GATF phase dua ini menargetkan 60% dari total target Garuda yang mencapai 74 ribu pengunjung. "Transkasi di phase pertama Rp141 miliar, maka harus lebih," pungkasnya.
"Meski begitu di kuartal III/2017 ini, kami mencoba untuk lebih tinggi lagi," jelas General Manager Devisi Bisnis Kartu Kredit BNI, Corina Leyla Karnalies usai konferensi pers GATF Phase II 2017 di Jakarta, Senin (18/9).
Sambung dia menjelaskan, optimis volume transaksi kartu kredit bisa meningkat dibandingkan tahun lalu. Hal itu lantaran sebelumnya sektor industri tidak naik, sedangkan di 2017 meningkat walaupun berada di bawah angka 10%. "Untuk mendorong pertumbuhan yang besar lagi, kita menyasar pariwisata, karena profiling costumer BNI selalu berubah selama tiga tahun terakhir ini," paparnya.
Bisnis kartu kredit, lanjut dia, tergantung tingkat penggunaannya. Kenaikanya tidak bisa sebesar KPR. Tetapi Ia menerangkan lebih pada penggunaan bertahap kartu, sehingga yang menjadi kuncinya adalah program dan transaksi. "Bagaimana pengguna kartu kredit sering menggunakan kartunya. Makanya, pertumbuhan kartu kredit itu lebih pada besaran penggunaan," terang dia.
Sedangkan dalam ajang Garuda Indonesia Travel Fair 2017 atau GATF 2017 Phase II, Corina menyebut, bila pada ajang pertama mendapat 9.000 pendaftar baru, dan di GATF phase dua ini menargetkan 60% dari total target Garuda yang mencapai 74 ribu pengunjung. "Transkasi di phase pertama Rp141 miliar, maka harus lebih," pungkasnya.
(akr)