IHSG Melemah 1,35 Poin, Bursa Asia Variatif Imbas Wall Street
IHSG Melemah 1,35 Poin, Bursa Asia Variatif Imbas Wall Street
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (22/9/2017) dibuka melemah 1,35 poin atau 0,02% ke level 5.905,22.
Pada Rabu lalu, indeks ditutup menguat 5,25 poin atau 0,09% ke posisi 5.906,57. Sepanjang Rabu (20/9), indeks diperdagangkan di level 5.885,83-5.908,86.
Menurunnya indeks tidak lepas dari jatuhnya 8 sektor saham utama, dimana saham pertambangan terkoreksi mendalam 1,17%, disusul aneka industri turun 1,05%. Nilai positif dicatat saham keuangan dengan naik 0,55%.
Adapun dari 274 saham yang diperdagangkan, 94 naik, 108 stagnan, dan 72 tertekan. Transaksi bersih asing tercatat Rp27,29 miliar dengan akis beli asing Rp232,54 miliar berbanding aksi jual asing Rp205,24 miliar.
Sementara itu, saham Asia dibuka variatif pada Jumat ini, setelah Wall Street turun tipis karena pasar mencerna prospek kenaikan suku bunga tambahan tahun ini.
Melansir dari CNBC, ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga Desember telah meningkat sejak The Fed mengindikasikan satu kenaikan suku bunga lagi pada akhir tahun. FedWatch CME Group menyatakan kemungkinan kenaikan suku bunga lagi mencapai 78,4%.
Alhasil, indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,19%. Dan di Selat Korea, Kospi turun 0,09%, didorong oleh meruginya saham-saham manufaktur, seperti Posco yang turun 3,16%.
Bursa Australia ASX 200 naik 0,27%, berkat kenaikan saham keuangan 0,74% dan kenaikan saham telekomunikasi 0,68%.
Pada Rabu lalu, indeks ditutup menguat 5,25 poin atau 0,09% ke posisi 5.906,57. Sepanjang Rabu (20/9), indeks diperdagangkan di level 5.885,83-5.908,86.
Menurunnya indeks tidak lepas dari jatuhnya 8 sektor saham utama, dimana saham pertambangan terkoreksi mendalam 1,17%, disusul aneka industri turun 1,05%. Nilai positif dicatat saham keuangan dengan naik 0,55%.
Adapun dari 274 saham yang diperdagangkan, 94 naik, 108 stagnan, dan 72 tertekan. Transaksi bersih asing tercatat Rp27,29 miliar dengan akis beli asing Rp232,54 miliar berbanding aksi jual asing Rp205,24 miliar.
Sementara itu, saham Asia dibuka variatif pada Jumat ini, setelah Wall Street turun tipis karena pasar mencerna prospek kenaikan suku bunga tambahan tahun ini.
Melansir dari CNBC, ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga Desember telah meningkat sejak The Fed mengindikasikan satu kenaikan suku bunga lagi pada akhir tahun. FedWatch CME Group menyatakan kemungkinan kenaikan suku bunga lagi mencapai 78,4%.
Alhasil, indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,19%. Dan di Selat Korea, Kospi turun 0,09%, didorong oleh meruginya saham-saham manufaktur, seperti Posco yang turun 3,16%.
Bursa Australia ASX 200 naik 0,27%, berkat kenaikan saham keuangan 0,74% dan kenaikan saham telekomunikasi 0,68%.
(ven)
Explore More