YLKI Sebut Transaksi Uang Elektronik Untungkan BI dan Jasa Marga

Jum'at, 22 September 2017 - 14:55 WIB
YLKI Sebut Transaksi Uang Elektronik Untungkan BI dan Jasa Marga
YLKI Sebut Transaksi Uang Elektronik Untungkan BI dan Jasa Marga
A A A
JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai, Bank Indonesia (BI) dan PT Jasa Marga Tbk seharusnya menanggung kebutuhan dana perbankan untuk perawatan infrastruktur uang elektronik. Sebab, dua instansi ini yang mendapatkan keuntungan atas transaksi uang elektronik.

Ketua Umum YLKI Tulus Abadi mengungkapkan, Jasa Marga setiap hari dipusingkan dengan kebutuhan uang receh untuk kembalian transaksi di jalan tol. Sebab, BI sendiri kesulitan untuk mencetak uang dalam jumlah yang terlampau banyak.

(Baca Juga: BI Diminta Tak Wajibkan Bank Pungut Biaya Isi Ulang E-Money)

"Mereka itu menyiapkan kembalian sampai puluhan miliar, bahkan Jasa Marga sampai berkoordinasi dengan Pak Ogah untuk mencari uang receh. Karena, BI sudah kesulitan mencetak uang," katanya di kantor YLKI, Jakarta, Jumat (22/9/2017).

Karena itu, pihak yang sangat diuntungkan dengan transaksi nontunai ini adalah Jasa Marga dan BI. Menurutnya, BI diuntungkan karena biaya pencetakan uang akan turun.

"Dengan adanya cashless, biaya pencetakan uang turun, karena uang kita antara nilai intrinsiknya dengan biaya cetaknya itu jauh lebih mahal biaya cetaknya. Sehingga ketika masyarakat sudah terbiasa cashless, maka biaya ini bisa turun. Nah, biaya ini bisa dikonversikan untuk BI membeli infrastruktur atau merawat," tuturnya.

(Baca Juga: BI Resmi Patok Biaya Top Up E-Money Maksimum Rp1.500)

Sementara untuk Jasa Marga, memperoleh keuntungan dari cashless society lantaran mereka tidak perlu lagi repot mencari uang receh untuk kembalian transaksi di jalan tol.

"Jadi bisa diambil dari keuntungan bank atau operator jalan tol. Ini kan ketika cashless, tol sangat terbantukan. Ambil dari keuntungan tol dong, bukan dibebankan ke konsumen," tuturnya.

Apalagi, di beberapa negara konsumen yang menggunakan uang elektronik mendapatkan insentif tambahan. Sebab, pengelola jalan tol sangat terbantukan dengan adanya skema transaksi nontunai tersebut.

"Di banyak negara bahkan pengguna e-toll tarifnya bisa turun. Karena pengelola sangat terbantukan dengan transaksi noncash," jelas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6139 seconds (0.1#10.140)