Citilink Pantau Perkembangan Erupsi Gunung Agung
A
A
A
JAKARTA - Manajemen maskapai berbiaya murah (LCC) Citilink Indonesia saat ini terus memantau perkembangan eskalasi erupsi Gunung Agung di Bali, yang mulai menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik sejak Rabu (20/9/2017).
Selain itu, mempersiapkan berbagai langkah antisipasi penerbangan, termasuk mengingatkan para pilot dan awak kabin yang bertugas dari dan menuju Bandara Ngurah Rai, Bali.
"Saat ini manajemen Citilink Indonesia terus mencermati, bahkan kami juga meningkatkan level koordinasi dengan berbagai pihak seperti Angkasa Pura I, Otoritas Bandara setempat, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta aparat keamanan lainnya," kata Vice President Corporate Communications Citilink Indonesia Benny S Butarbutar dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (26/9/2017).
Benny mengungkapkan, hal tersebut mengingat pemerintah telah meningkatkan status erupsi Gunung Agung di Bali dari status Siaga menjadi level Awas pada pekan lalu, sehingga membuat Kementerian Perhubungan mulai mewaspadai aktivitas transportasi udara dari dan menuju Bali.
Menurutnya, manajemen juga sudah mengeluarkan imbauan, khususnya bagi para pilot dan awak kabin Citilink Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan serta mengingatkan prosedur standar jika terjadi bencana alam, seperti erupsi Gunung Agung, Bali.
"Seluruh penerbangan dari dan menuju Bali sudah diminta waspada. Para pilot dan kantor cabang Citilink yang berada di sekitar Bali juga bersiaga. Jika situasinya betul-betul memburuk maka manajemen segera menerapkan prosedur darurat (ERP/emergency response plan). Kalau perlu Citilink Indonesia akan melakukan pengalihan bahkan pembatalan penerbangan demi keselamatan dan keamanan penerbangan," imbuh dia.
Citilink Indonesia juga memperketat pemeriksaan kondisi fisik setiap pesawat yang melayani rute Bali dan sekitarnya. Berdasarkan pantauan dari lapangan, dilaporkan bahwa sejauh ini keadaan di sekitar Gunung Agung masih aman, namun diperlukan kewaspadaan untuk memonitor perkembangan terkini serta melaporkan kepada pilot mengenai adanya bau maupun penampakan abu vulkanik.
Selain itu, mempersiapkan berbagai langkah antisipasi penerbangan, termasuk mengingatkan para pilot dan awak kabin yang bertugas dari dan menuju Bandara Ngurah Rai, Bali.
"Saat ini manajemen Citilink Indonesia terus mencermati, bahkan kami juga meningkatkan level koordinasi dengan berbagai pihak seperti Angkasa Pura I, Otoritas Bandara setempat, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta aparat keamanan lainnya," kata Vice President Corporate Communications Citilink Indonesia Benny S Butarbutar dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (26/9/2017).
Benny mengungkapkan, hal tersebut mengingat pemerintah telah meningkatkan status erupsi Gunung Agung di Bali dari status Siaga menjadi level Awas pada pekan lalu, sehingga membuat Kementerian Perhubungan mulai mewaspadai aktivitas transportasi udara dari dan menuju Bali.
Menurutnya, manajemen juga sudah mengeluarkan imbauan, khususnya bagi para pilot dan awak kabin Citilink Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan serta mengingatkan prosedur standar jika terjadi bencana alam, seperti erupsi Gunung Agung, Bali.
"Seluruh penerbangan dari dan menuju Bali sudah diminta waspada. Para pilot dan kantor cabang Citilink yang berada di sekitar Bali juga bersiaga. Jika situasinya betul-betul memburuk maka manajemen segera menerapkan prosedur darurat (ERP/emergency response plan). Kalau perlu Citilink Indonesia akan melakukan pengalihan bahkan pembatalan penerbangan demi keselamatan dan keamanan penerbangan," imbuh dia.
Citilink Indonesia juga memperketat pemeriksaan kondisi fisik setiap pesawat yang melayani rute Bali dan sekitarnya. Berdasarkan pantauan dari lapangan, dilaporkan bahwa sejauh ini keadaan di sekitar Gunung Agung masih aman, namun diperlukan kewaspadaan untuk memonitor perkembangan terkini serta melaporkan kepada pilot mengenai adanya bau maupun penampakan abu vulkanik.
(izz)