Harga Minyak Dunia Melonjak, Kinerja Brent Terkuat dalam 13 Tahun

NEW YORK - Harga minyak mentah dunia pada perdagangan kemarin waktu setempat, ditutup meningkat setelah rally seiring ketidakstabilan kondisi geopolitik di Kurdistan Irak. Kondisi tersebut membantu Brent membuat kinerja kuartal ketiga menjadi yang terbaik sejak 2004.

Harga minyak mentah Brent yang menjadi patokan global ditutup naik 13 sen atau setara dengan 0,2% menjadi USD57,54 per barel. Sejauh ini sampai kuartal ketiga telah mendapatkan tambahan sekitar 20%. Pada pekan ini, Brent telah meningkat sebesar 1,2%.

Sementara harga minyak mentah AS ditutup naik 11 sen untuk bertahan pada posisi USD51,67 per barel, unuk menjadi raihan terkuat kuartal ketiga dalam 10 tahun dan mencetak keuntungan mingguan beruntun terpanjang sejak Januari. Minyak mentah berjangka Amerika Serikat telah mendapatkan dorongan sekitar 2% sepanjang pekan ini.

"Kekhawatiran yang lebih besar untuk minyak adalah wilayah Kurdi. Kemarin kami melihat penerbangan internasional dilarang, truk bahan bakar juga telah dilarang dari Iran," kata Direktur komoditi penelitian di ClipperData Matt Smith.

Seperti diketahui Kurdi Irak tengah menyuarakan referendum yang membuat marah Turki karena ditakutkan dapat menyebabkan konflik baru di wilayah kaya minyak tersebut. Presiden Turki Tayyip Erdogan telah mengancam akan memutuskan hubungan dengan praktek masa lalu dan hanya berurusan dengan Baghdad selama ekspor minyak dari Irak.

Keuntungan harga minyak juga telah didukung oleh diantisipasi permintaan dari kilang AS yang melanjutkan operasi setelah sempat tutup karena badai Harvey. Tetapi output minyak dari organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) telah meningkat bulan ini 50.000 barel per hari (bpd), dalam survei ketika ekspor Irak meningkat dan produksi lebih tinggi di Libya.