JAPFA Salurkan Kebutuhan Logistik Pengungsi Gunung Agung
A
A
A
BALI - Kepala Logistik Posko Induk Tanah Ampo, Ketut Subandi mengatakan posko induk yang menjadi pusat pengaturan logistik untuk posko di Kab. Karangasem membutuhkan supply telor dan ikan asin. Dua bahan makanan pokok tersebut penting untuk mengimbangi asupan gizi para pengungsi.
“Saat ini stok beras masih mencukupi sekitar 15 ton. Tiga hari yang lalu kita distribusikan masing-masing 7 ton di setiap kecamatan di karang asem,”ujar Subandi. “Stok telor sudah mulai habis tinggal beberapa tray saja. Kita mengharapkan setiap pengungsi bisa makan telor setidaknya 1,5 butir per pengungsi per hari,” lanjutnya.
Lebih lanjut Subandi menjelaskan, telor menjadi satu-satunya lauk alternatif untuk para pengungsi. Selain menjadi lauk alternatif telor juga bisa menjadi asupan protein yang bisa didapatkan oleh para pengungsi di posko. Telor menjadi pilihan yang paling memungkinkan karena lebih awet untuk disimpan dibandingkan sayur-sayuran ataupun buah-buahan.
Menyikapi kabar tersebut, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) menyalurkan 3 ton telor dan Puluhan karton nugget dan sosis untuk mencukupi kebutuhan pengungsi di Posko Induk Tanah Ampo. Bantuan tersebut selain akan dimanfaatkan untuk kebutuhan dapur umum di Posko Induk juga disebar di beberapa posko lainnya di Kab. Karangasem.
“Bantuan tersebut tidak hanya dikirimkan ke Posko Induk Tanah Ampo, tetapi juga di beberapa posko terdekat seperti Posko Kayu Ambua, Posko Bendul, Posko Simpar, dan Posko Sibetan,” ujar Timor Diplan, Head of Region Bali II PT Ciomas Adisatwa (JAPFA Group). “Selain itu kami juga memberikan bantuan makanan olahan dari ayam dalam bentuk nugget dan sosis yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan protein para pengungsi di posko,” lanjutnya.
Selain bantuan yang disiapkan oleh perusahaan, secara swadaya karyawan JAPFA juga memberikan bantuan berupa beras, minyak, Gula, kopi, teh, dan alat kebersihan. Masing-masing jumlahnya bervariasi mulai dari beras 20 sak hingga minyak sekitar 20 dus.
Selain memberikan bantuan dalam bentuk bahan makanan, JAPFA juga membantu petani mitra mereka di Kabupaten Karangasem untuk menyelamatkan aset dan usahanya. Dalam kurun waktu kurang dari satu minggu, melalui anak usahanya JAPFA melakukan evakuasi besar-besaran ayam yang diternakkan oleh sejumlah mitra peternak mereka di Kab. Karangasem.
“Sekitar lebih dari 391.000 ekor ayam dari 83 Petani di Kab. Karangasem dan Kab. Klungkung kami evakuasi sejak peningkatan status Gunung Agung,” ujar Timor.
Lebih lanjut Timor mengatakan dengan proses evakuasi tersebut harapannya peternak nantinya masih dapat menikmati hasil dari budidaya ternak. Menurutnya evakuasi ternak menjadi salah satu hal yang penting untuk harus segera dilakukan karena berkait dengan kehidupan peternak di posko pengungsian.
“Menghadapi bencana alam Gunung Agung, JAPFA mendukung berbagai upaya untuk penangangan bencana masyarakat di daerah terdampak,” Ujar R. Artsanti Alif, Head of Social Investment & Corporate Communication JAPFA. “Harapannya JAPFA nantinya bisa terus mendukung tidak hanya berupa logistik pengungsi tetapi juga pada aspek ekonomi masyarakat diawali dengan mengevakuasi aset peternak mitra. Sehingga petani akan tetap memiliki pendapatan meskipun mereka di pengungsian,” tutupnya.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh JAPFA juga mendapatkan apresiasi tersendiri dari Bupati Kab. Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumantri, S.Sos. MAP. Menurutnya sumbangan yang diberikan oleh perusahaan tepat pada waktunya untuk memenuhi kebutuhan posko.
“Mewakili masyarakat Karangasem, saya mengucapkan terimakasih atas bantuan dari JAPFA yang sudah peduli kepada pengungsi Gunung Agung,” ujar Bupati Karangasem saat mendatangi posko Induk Tanah Ampo pagi ini.
“Saat ini stok beras masih mencukupi sekitar 15 ton. Tiga hari yang lalu kita distribusikan masing-masing 7 ton di setiap kecamatan di karang asem,”ujar Subandi. “Stok telor sudah mulai habis tinggal beberapa tray saja. Kita mengharapkan setiap pengungsi bisa makan telor setidaknya 1,5 butir per pengungsi per hari,” lanjutnya.
Lebih lanjut Subandi menjelaskan, telor menjadi satu-satunya lauk alternatif untuk para pengungsi. Selain menjadi lauk alternatif telor juga bisa menjadi asupan protein yang bisa didapatkan oleh para pengungsi di posko. Telor menjadi pilihan yang paling memungkinkan karena lebih awet untuk disimpan dibandingkan sayur-sayuran ataupun buah-buahan.
Menyikapi kabar tersebut, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) menyalurkan 3 ton telor dan Puluhan karton nugget dan sosis untuk mencukupi kebutuhan pengungsi di Posko Induk Tanah Ampo. Bantuan tersebut selain akan dimanfaatkan untuk kebutuhan dapur umum di Posko Induk juga disebar di beberapa posko lainnya di Kab. Karangasem.
“Bantuan tersebut tidak hanya dikirimkan ke Posko Induk Tanah Ampo, tetapi juga di beberapa posko terdekat seperti Posko Kayu Ambua, Posko Bendul, Posko Simpar, dan Posko Sibetan,” ujar Timor Diplan, Head of Region Bali II PT Ciomas Adisatwa (JAPFA Group). “Selain itu kami juga memberikan bantuan makanan olahan dari ayam dalam bentuk nugget dan sosis yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan protein para pengungsi di posko,” lanjutnya.
Selain bantuan yang disiapkan oleh perusahaan, secara swadaya karyawan JAPFA juga memberikan bantuan berupa beras, minyak, Gula, kopi, teh, dan alat kebersihan. Masing-masing jumlahnya bervariasi mulai dari beras 20 sak hingga minyak sekitar 20 dus.
Selain memberikan bantuan dalam bentuk bahan makanan, JAPFA juga membantu petani mitra mereka di Kabupaten Karangasem untuk menyelamatkan aset dan usahanya. Dalam kurun waktu kurang dari satu minggu, melalui anak usahanya JAPFA melakukan evakuasi besar-besaran ayam yang diternakkan oleh sejumlah mitra peternak mereka di Kab. Karangasem.
“Sekitar lebih dari 391.000 ekor ayam dari 83 Petani di Kab. Karangasem dan Kab. Klungkung kami evakuasi sejak peningkatan status Gunung Agung,” ujar Timor.
Lebih lanjut Timor mengatakan dengan proses evakuasi tersebut harapannya peternak nantinya masih dapat menikmati hasil dari budidaya ternak. Menurutnya evakuasi ternak menjadi salah satu hal yang penting untuk harus segera dilakukan karena berkait dengan kehidupan peternak di posko pengungsian.
“Menghadapi bencana alam Gunung Agung, JAPFA mendukung berbagai upaya untuk penangangan bencana masyarakat di daerah terdampak,” Ujar R. Artsanti Alif, Head of Social Investment & Corporate Communication JAPFA. “Harapannya JAPFA nantinya bisa terus mendukung tidak hanya berupa logistik pengungsi tetapi juga pada aspek ekonomi masyarakat diawali dengan mengevakuasi aset peternak mitra. Sehingga petani akan tetap memiliki pendapatan meskipun mereka di pengungsian,” tutupnya.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh JAPFA juga mendapatkan apresiasi tersendiri dari Bupati Kab. Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumantri, S.Sos. MAP. Menurutnya sumbangan yang diberikan oleh perusahaan tepat pada waktunya untuk memenuhi kebutuhan posko.
“Mewakili masyarakat Karangasem, saya mengucapkan terimakasih atas bantuan dari JAPFA yang sudah peduli kepada pengungsi Gunung Agung,” ujar Bupati Karangasem saat mendatangi posko Induk Tanah Ampo pagi ini.
(wbs)