Karpet Merah Bagi Pelaku E-Commerce Melantai di Bursa
A
A
A
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyediakan jalur khusus atau karpet merah kepada para pelaku usaha e-commerce untuk bisa melantai di bursa saham. BEI menegaskan akan memberikan dukungan penuh agar pelaku e-commerce bisa dengan mudah mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO).
"Jadi, saya sangat mensupport. BEI menyediakan karpet merah untuk perusahaan-perusahaan semacam ini," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Kamis (5/10/2017).
Sambung dia menjelaskan, ukuran perusahaan e-commerce ada yang besar dan kecil. Untuk yang kecil, BEI menegaskan itu bukan masalah untuk mencari dana di pasar modal. "Ini membuktikan bahwa bukan hanya perusahaan besar saja yang dicatatkan saham," terang dia.
Menurut Tito, ketika pada 10 Agustus 1977 BEI diresmikan, kata-kata yang paling penting yakni bursa merupakan alat untuk pendanaan alternatif jangka panjang. Bukan hanya perusahaan di Jakarta tapi juga untuk seluruh Indonesia.
"Bukan hanya perusahaan besar, tapi perusahaan yang belum besar. Ini (PT Kioson Komersial Indonesia Tbk), perusahaan bukan perusahaan kecil tapi belum besar. Dana yang mereka akumulasi di bursa juga Rp45 miliar, itu belum besar. Kalau di luar negeri ini masuk ke small medium, USD3 juta kira-kira," paparnya.
Adapun, bukti kemudahan yang diberikan BEI ke Kioson sebagai perusahaan e-commerce yakni memberikan jalan IPO, meski perusahaan ini masih rugi, untungnya pun hanya berlangsung dua tahun. Namun, Tito yakin Kioson akan meraih keuntungan dalam beberapa tahun ke depan.
"Ada dua hal, yang pertama memang kategorinya masuk trade and services, perusahaan ini masih rugi. Jadinya dua tahun untung, saya percaya janji ini bisa ditepati kalau lihat manajemen yang kuat, support pemerintah, dan support masyarakat. Hanya kembali saya ingatkan tolong jaga responsibility, accountability, independence, transparency, dan awareness," pungkasnya.
Sebagai informasi, Kioson menjadi start-up pertama yang melantai di bursa dengan memikul tanggung jawab menjadi perusahaan yang lebih besar. Kioson adalah perusahaan teknologi penyedia jasa Online-to-Offline (O2O) e-commerce pertama di Indonesia, hari ini resmi melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten KIOS.
"Jadi, saya sangat mensupport. BEI menyediakan karpet merah untuk perusahaan-perusahaan semacam ini," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Kamis (5/10/2017).
Sambung dia menjelaskan, ukuran perusahaan e-commerce ada yang besar dan kecil. Untuk yang kecil, BEI menegaskan itu bukan masalah untuk mencari dana di pasar modal. "Ini membuktikan bahwa bukan hanya perusahaan besar saja yang dicatatkan saham," terang dia.
Menurut Tito, ketika pada 10 Agustus 1977 BEI diresmikan, kata-kata yang paling penting yakni bursa merupakan alat untuk pendanaan alternatif jangka panjang. Bukan hanya perusahaan di Jakarta tapi juga untuk seluruh Indonesia.
"Bukan hanya perusahaan besar, tapi perusahaan yang belum besar. Ini (PT Kioson Komersial Indonesia Tbk), perusahaan bukan perusahaan kecil tapi belum besar. Dana yang mereka akumulasi di bursa juga Rp45 miliar, itu belum besar. Kalau di luar negeri ini masuk ke small medium, USD3 juta kira-kira," paparnya.
Adapun, bukti kemudahan yang diberikan BEI ke Kioson sebagai perusahaan e-commerce yakni memberikan jalan IPO, meski perusahaan ini masih rugi, untungnya pun hanya berlangsung dua tahun. Namun, Tito yakin Kioson akan meraih keuntungan dalam beberapa tahun ke depan.
"Ada dua hal, yang pertama memang kategorinya masuk trade and services, perusahaan ini masih rugi. Jadinya dua tahun untung, saya percaya janji ini bisa ditepati kalau lihat manajemen yang kuat, support pemerintah, dan support masyarakat. Hanya kembali saya ingatkan tolong jaga responsibility, accountability, independence, transparency, dan awareness," pungkasnya.
Sebagai informasi, Kioson menjadi start-up pertama yang melantai di bursa dengan memikul tanggung jawab menjadi perusahaan yang lebih besar. Kioson adalah perusahaan teknologi penyedia jasa Online-to-Offline (O2O) e-commerce pertama di Indonesia, hari ini resmi melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten KIOS.
(akr)